Update.com| Korea Utara (Korut) hari ini, Senin (29/03/2021) tuduh Dewan Keamanan (DK) PBB terapkan standar ganda terkait uji coba rudal negaranya. Mereka membandingkan dengan negara-negara lain yang bebas menguji coba rudal tanpa dikritik sama sekali.
Tanggapan Korut ini muncul setelah komite sanksi DK PBB mengkritik uji coba rudal Korut baru-baru ini sebagai pelanggaran resolusi PBB. Pada uju coba itu, Korea Utara meluncurkan jenis baru rudal balistik taktis jarak pendek, yang mendorong Washington untuk meminta pertemuan komite sanksi DK PBB.
Diketahui bahwa pertemuan komite pada hari Jumat, AS meminta untuk menjatuhkan sanksi tambahan dan memperketat pelaksanaan tindakan yang ada, mengecam tes rudal tersebut sebagai pelanggaran resolusi PBB.
Menanggapi pertemuan itu, Jo Chol Su, direktur jenderal organisasi internasional di Kementerian Luar Negeri Korut menyebutkan itu dirancang untuk meniadakan hak negara negaranya untuk membela diri. Karena sikap itu kata Jo Chol Su Korut akan menyusun tindakan balasan.
“Ini merupakan penolakan terhadap negara berdaulat dan standar ganda yang jelas menjadi isu DK PBB, atas dasar ‘resolusi’ PBB—produk langsung dari kebijakan bermusuhan AS. Tidak masuk akal bahwa hanya tindakan pertahanan diri kita yang benar yang harus dipilih untuk dikecam, ketika banyak negara lain di seluruh dunia menembakkan semua jenis proyektil untuk tujuan meningkatkan kekuatan militer mereka,” kata Jo melalui siarannya di KCNA.
Rezim otoriter Korut menyampaikan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah meluncurkan jenis baru rudal taktis jarak pendek yang mampu membawa muatan 2,5 ton. Uji tembak misil itu terjadi sehari setelah AS meremehkan dan menertawakan uji coba misil Korea Utara pada hari Minggu.
Sebenarnya pihak Korea Utara telah menghindari penggunaan kata-kata rudal atau balistik dalam konfirmasinya pada tes senjata tersebut, yang mendapat kecaman keras DK PBB.
Diketahui bahwa pada minggu lalu Korea Utara dilaporkan menembakkan dua rudal balistik ke Laut Jepang. Ini merupakan uji coba pertama mereka sejak Joe Biden menjadi presiden AS. Padahal Korea Utara dilarang menguji rudal balistik, yang dianggap sebagai senjata berbahaya, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. (iu)
PBB harus adil juga dong
Wajar korut marah
Hati hati baby rudal ngamuk bisa dikirimin anak rudal
Ready for war…
Bukan Pemimpin kaleng2….mantap Kim Jong Un
Kim Jong Un: Jangan maen2 dgn KorUt…:D