Bencana Akibat Badai dan Banjir NTT Diperkirakan 68 Meninggal Dan 70 Orang Hilang

12
261

Update.com| Melalui keterangan yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ), Raditya Jati menginformasikan sebanyak 68 orang meninggal dunia akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) .

Dikabarkan juga, sebanyak 938 KK atau 2.655 jiwa terdampak. Bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu, 04 April 2021, Pukul 01.00 WITA kemarin.

“Jadi ini masih sangat dinamis sekali karena masih dalam proses pendataan. Data kami himpun dari semua wilayah yang terdampak pada 68 orang meninggal dunia,”kata Raditya saat melakukan  konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, hari ini, Senin (05/04/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan jumlah korban jiwa ini tersebar sebanyak 44 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 11 orang meninggal dunia di Kabupaten Lembata, 2 orang meninggal dunia di Kabupaten Ende, dan 11 orang meninggal dunia di Kabupaten Alor.

Sementara untuk korban  11 orang luka-luka. Sebanyak 9 di Flores Timur, 1 di Kabupaten Ngada, dan 5 di Kabupaten Alor. Kemudian, saat ini sebanyak 70 orang dinyatakan hilang. Rinciannya yakni 26 di Flores Timur, 16 di Kabupaten Lembata, 28 di Kabupaten Alor.

Dari penjelasan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi menamakan badai siklon tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Badai Siklon Tropis Seroja. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kelurahan Kuanino, Kota Kupang , berlangsung sehari semalam. Warga pun dibuat ketakutan. Apalagi, listrik di sejumlah wilayah juga ikut padam.

Kabar lain diketahui bahwa banjir besar disertai hujan petir dan angin kencang yang terjadi di Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah merendam sejumlah desa dari dua kecamatan Malaka Tengah dan Weliman.

Warga pun terisolir. Jalan darat tidak bisa ditempuh, karena banjir disemua desa sudah rata hingga setinggi 1 meter dengan arus yang cukup deras. Tidak ada yang bisa dikontak, jaringan listrik sudah mati sejak dua hari lalu. (iu)

12 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini