Update.com| Sering disindir oleh Pengacara Desiree Tarigan akhir Hotma Sitompul akhirnya buka suara  melalui  sebuah jumpa pers yang diadakan di LBH Mawar Saron, kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa (06/04/2021) tadi malam.

Pada sesi jumpa per situ, Hotma Sitompul menyampaikan  alasannya selama ini memilih diam akhirnya bersuara soal masalah rumah tangganya dengan Desiree Tarigan. Hotma merasa ada oknum-oknum yang makin memperkeruh suasana. Ia menyatakan dirinya akan dibicarakan di dalam pengadilan tidak patut saya jawab di luar pengadilan

“Begitu banyak pukulan bertubi-tubi, dimana saya tetap diam, saya merasa semua yang harus dibicarakan di dalam pengadilan tidak patut saya jawab di luar pengadilan,” kata Hotma Sitompul.

Pada kesempatan itu Hotma Sitompul menyindir perilaku pengacara pihak Desiree Tarigan yang tak lain adalah Hotman Paris Hutapea. Terlebih soal perilaku Hotman Paris yang diduga aktif menyindir dirinya di media sosial yang tidak mencerminkan sikap seorang pengacara.

“Pengacara bekerja di kantor polisi, di kejaksaan dan di pengadilan. Kalau dia tidak bekerja di situ, tapi kalau dia ada di medsos.  Sekarang kenapa saya mau berbicara karena pihak sana lawyer yang katanya lawyer yang seharusnya tahu etika itu tidak membawa-bawa mertua saya yang saya cintai selama 22 tahun,” papar Hotma Sitompul.

Lebih lanjut Hotma Sitompul menyampaikan bahwa dirinya sedih dan sakit hati karena mertuanya ikut dibawa-bawa dalam masalah rumah tangganya. Dia meminta Hotman Paris Hutapea lebih memakai hati.

“Saya yang urus mertua saya itu, saya tahu betul bagaimana mertua saya, dia sudah tua sudah 88 tahun cuma saya yang dia kenal. Kok bisa dibawa mau diseret-seret ke pengadilan untuk menaikkan nama manusia pengacara itu? Saya tidak bisa diam,” tutur Hotma Sitompul.

“22 tahun saya urus dia. Coba saya mau lihat siapa yang berani membantah 20 pembantu saya, bagaimana saya setiap pagi setiap sore menemani mertua saya, hancur hati saya dipakai sama manusia itu untuk mau naikin (pamor) dia. Kasihan orang tua,” lanjutnya.

Terkait perhatiannya pada mertua, Hotma Sitompul menegaskan tidak asal klaim mengaku urus mertua. Ayah sambung Bams itu mempunyai bukti kedekatannya dengan sang mertua. Hotma Sitompul menceritakan berbagai kegiatan yang dia lakukan bersama sang mertua.

“Saya punya video, punya bukti semua saya, lah, yang menemani dia ke gereja, saya yang nemenin dia beli kacamata, saya yang menyiapkan dia semua, karena dia ibu saya, bukan mertua saya,” ucapnya menggebu.

Hotma Sitompul pertanyakan sikap pihak Desiree Tarigan dan pengacaranya yang menyeret mertuanya yang sudah 88 tahun. Ia menegaskan pasti mertuanya tidak mengetahui tentang hal itu.

“Kok bisa datang manusia seret-seret mertua saya yang sudah pasti tanda tangannya tidak diketahui. Saya mau lihat nanti apakah betul ada tanda tangan, menandatangani surat kuasa. Saya mau lihat. kejam orang itu, orang tua diperlakukan begitu,” kesal Hotma Sitompul.

Hotma Sitompul merasa heran dengan sikap Desiree Tarigan yang diam saja terkait orang tua dimanfaatkan. Orang tua Desiree Tarigan dibawa-bawa untuk membuat laporan soal Hotma Sitompul soal tanah.

“Sungguh heran di mana kecintaan kita sama orang tua, saya mau keluar ini semata-mata Karena mertua saya yang saya sayangi diperlakukan seperti itu,” ujar Hotma Sitompul.

Diketahui bahwa Desiree Tarigan mengaku diusir Hotma Sitompul sejak Februari 2021. Bahkan, ia menyebut Hotma membangun tembok yang membatasi rumahnya. Mengenai pengakuan tersebut, Hotma Sitompul membantahnya.

Menurut Hotma Situmpul, ia  memilih membangun tembok tersebut karena barang-barangnya diangkut terlebih dahulu dari rumah oleh Desiree Tarigan.

“Saya ditegur sama semua lawyer saya, jangan bicara soal itu. Tapi, kan harus saya jelaskan tembok itu dibikin karena bertruk-truk dipindahin barang saya,” kata Hotma Sitompul

Karena itu Hotma Sitompul menantang balik Desiree Tarigan untuk membuktikan ucapannya melalui pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ia meminta Desiree mengukur tanah secara hukum untuk membuktikan apakah Hotma memang benar ingin mengambil tanahnya atau tidak. (iu)