Update.com| Bintang besar yang menjadi pusat tata surya kita yakni Matahari menjadi fokus penelitian bagi para astronom. Hingga saat ini mereka masih berusaha memahami beberapa proses aneh yang terungkap pada bintang, termasuk titik hitamdi matahari.
NASA melalui salah satu satelitnya telah mengamati sunspot besar yang terbentuk di permukaan Matahari yang bisa berakibat buruk bagi Bumi. Sunspot tersebut terus meluas dan kini lebarnya sudah dua kali lebih besar dai Bumi.
Saat ini, sunspot tersebut menghadap jauh dari Bumi sehingga belum terasa dampaknya. Namun, saat Bumi bergerak di sekitar bintang induknya, bintik matahari tersebut dapat menembakkan suar matahari tepat ke arah Bumi.
Diberitakan oleh situs astronomi Space Weather menyebutkan Sebuah bintik matahari baru muncul di bagian timur laut matahari, dan itu yang besar. Dalam beberapa hari terakhir, sunspot itu melepaskan badai matahari ke luar angkasa.
Diperkirakan, letusan badai matahari bisa langsun mengarah ke Bumi saat sunspot tersebut mengarah langsung ke Bumi.
Diketahui bahwa sunspot adalah bercak gelap di Matahari yang biasanya lebih dingin daripada bagian bintang lainnya. Suhu rata-rata sunspot melebihi 3.500 derajat Celcius. Ini lebih dingin dari rata-rata suhu permukaan Matahari sebesar 5.500 derajat celcius.
Sunspot atau sunspot grup adalah fenomena di lapisan fotosfer Matahari yang tampak langsung dapatdiamati. Berupa bercak-bercak hitam atau bintik-bintik hitam, yang sering menjadi pola hitam yangmeluas.
Sunspot terlihat berwarna hitam atau gelap karena temperaturnya yang lebih dingin yaitusekitar 4.000K bila dibandingkan dengan temperatur fotosfer yaitu 6.000K. Realtif rendahnyatemperatur sunspot karena adanya medan magnet yang sangat kuat 10.000 Gauss sehingga flux medan magnet memperlambat gerak acak partikel plasma di lapisan konvektif fotosfer paling atas.
Penghambatan gerak acak ini menyebabkan temperatur sunspot turun hingga mencapai 2.000K. selainitu sunspot juga dapat muncul dan berkembang meluas ataupun mengecil selama 30 hari sampaidengan 35 hari. Sementara ukuran sunspot dapat berkembang dari ukuran garis tengah 10 km hingga100.000 km.
Hal tersebut indikasi dari berkembang dan meluruhnya medan magnet sunspot. Inidisebut juga sebagai dinamika perkembangan medan magnet sunspot. Aktivitas sunspot juga menjalarhingga ke lapisan atas sebagai prominence dan flare, hingga lapisan korona sebagai CME (Coronal Mass Ejection).
Sunspot lebih dingin karena bintik matahari itu adalah area medan magnet yang kuat. Magnetnya sangat kuat sehingga benar-benar menahan sebagian panas agar tidak keluar.Namun, seiring terbentuknya medan magnet, tekanan di bintik matahari akan meningkat yang dapat meletus sebagai badai matahari.
Penembakan partikel magnetik biasanya mengarah ke aurora saat memantul dari pelindung magnet planet Bumi. Terkadang badai matahari bisa begitu dahsyat sehingga dapat berdampak pada satelit bumi. Badai matahari terakhir yang cukup besar tercatat pada tahun 1989. Badai matahari itu menyebabkan pemadaman listrik di Quebec, Kanada. (iu)
Ada aja berita seramnya wkwkw
Itu pengetahuan bang bukan berita seram itu fakta ilmu pengetahuan
Semoga saja tidak kejadian
Percayalah Tuhan pasti selamatkan bumi
Semoga dlm perlindunganNya
Terlihat nya berapa bulan sekali ya??
Inilah kelebihan update.com selalu punya berita yang bikin merinding pembaca wkwkw
Keren bro mantap
beritanya keren bikin menggiduk
Good info admin
Sunspot lebih dingin karena bintik matahari itu adalah area medan magnet yang kuat. Magnetnya sangat kuat sehingga benar-benar menahan sebagian panas agar tidak keluar.
Seram oi tapi pengetahuan penting
Semoga bumi kita aman
berita ini mengingatkan kita bahwa betapa rapuhnya manusia dalam bumi milikNya
Keren beritanya tapi menakutkan
Makanya berdoa dan berlindung pada Sang Khalik supaya aman