Update.com| Konflik antara Israel dan Palestina di Gaza semakin meningkat dan serangan udara Israel kali ini menghancurkan gedung bertingkat yang menampung kantor organisasi media, termasuk Al Jazeera dan Associated Press (AP).
Menyikapi penyerangan ini, Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres mengaku kecewa dengan meningkatnya korban sipil di Gaza. Guterres berbicara setelah Israel menghantam Jalur Gaza dengan serangan udara, menewaskan 10 anggota keluarga besar dan menghancurkan gedung 13 lantai Gaza yang menampung kantor berita Al Jazeera dan Associated Press.
“Sekretaris Jenderal kecewa dengan meningkatnya jumlah korban sipil, termasuk kematian sepuluh anggota keluarga yang sama, termasuk anak-anak, akibat serangan udara Israel di kamp al-Shati di Gaza, yang konon ditujukan pada seorang pemimpin Hamas. Dia juga sangat terganggu oleh serangan udara Israel hari ini terhadap gedung bertingkat tinggi di Kota Gaza yang menampung kantor beberapa organisasi media internasional serta apartemen perumahan,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Guterres seperti dilansir AL Arabiya hari ini,Minggu (16/05/2021.
Lebih lanjut juru bicara Guterres itu menuturkan bahwa Guterres mengingatkan semua pihak bahwa setiap keputusan untuk menargetkan warga sipil dan struktur media secara sembarangan adalah melanggar hukum internasional dan harus dihindari dengan segala cara.
Dari keterangan yang disampaikan oleh pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara dan artileri Israel di Gaza sejak awal pekan lalu telah menewaskan 145 orang termasuk 41 anak-anak, dan melukai 1.100 lainnya. Di sisi lain, Hamas telah menembakkan setidaknya 2.300 roket ke Israel, menewaskan 10 orang, termasuk seorang tentara, dan melukai lebih dari 560 orang Israel.
Diketahui bahwa hampir seluruh warga dunia mengecam aksi kekerasan seragan militer yang dilakukan Israel kepada Palestina. Unjuk rasa besar-besaran pun dilakukan di sejumlah negara guna menentang sikap kedua negara yang berkonflik.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Pemilik gedung Jawwad Mahdi mengatakan dia telah menerima panggilan telepon dari militer Israel bahwa gedung itu akan menjadi sasaran. Associated Press menghubungi Letnan Kolonel Jonathan Conricus yang mengatakan dia tidak segera mengetahui rencana untuk mengebom gedung tersebut, tetapi akan memeriksanya.
Para staf AP dan penghuni gedung segera menyelamatkan diri dengan panik setelah diberitahu tentang peringatan itu. Jawwad Mahdi mengatakan dia disuruh masuk ke gedung untuk memastikan semua penghuninya telah dievakuasi. (iu)
iya itu di jadikan markasnya hamas, makanya di di bom
Jangan cuma bilang terganggu ambil tindakan yang terukur untuk atasi
Turut prihatin atas konflik ini
Semoga ada jalan keluar untuk mengatasi ketegangan kedua belah pihak
Itu sebuah keselahan yang fatal, karna pasukan Hamas jadikan gedung itu markas mereka
Kejam lebih kejam dari ibu tiri
PBB harus mengambil tindakan nyata utk kelejaman ini
Semoga cepat dapat jalan keluar penyelesaian konflik di Tim Teng
Itu Israil sungguh terlalu
aku nyimak sadja 🙂