Meski Ada Efek Samping, WHO Bilang Vaksin Covid-19 Manfaatnya Lebih Besar

9
196

Update.com| Disampaikan oleh Badan regulator obat-obatan Eropa yang menyebutkan bahwa  baru saja menemukan adanya hubungan antara kasus sangat langka inflamasi jantung dengan dua jenis  vaksin Covid-19 yakni Pfizer dan Moderna yang keduanya berbasis mRNA.

European Medicines Agency (EMA) mengatakan, kondisi yang disebut sebagai miokarditis dan perikarditis pada jantung sebagai efek samping dari penggunaan dua vaksin mRNA. EMA menambahkan bahwa kasus seperti itu terutama, terjadi dalam 14 hari setelah vaksinasi berlangsung.

Dikutip dari pemberitaan Reuters, hari ini,  Senin (12/07/2021), dengan  merespon temuan EMA tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan itu tak seberapa dari pada manfaatnya.

Kendati vaksin Covid-19 jenis mRNA seperti Pfizer dan Moderna beresiko namun resiko itu sangat kecil. Dalam penyempaiannya itu, WHO mengatakan bahwa  Kasus miokarditis dan perikarditis sangat jarang terjadi pasca vaksinasi dengan vaksin Covid-19 mRNA  dengan merujuk pada vaksin Pfizer dan Moderna.

Dikatakan juga bahwa Manfaat  vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA lebih besar daripada resikonya dalam mengurangi rawat inap dan kematian akibat infeksi Covid-19. WHO menambahkan, data yang tersedia menunjukkan bahwa kondisi miokarditis dan perikarditis setelah disuntik vaksin ini umumnya tergolong ringan dan merespon dengan istirahat dan obat antiinflamasi nonsteroid.

Masih menurut WHO kasus resiko ini, masih terus ditindak lanjuti. dikatakan juga bahwa  Follow up-nya sedang berlangsung untuk menentukan hasil jangka panjang. Karena itu diminta agar orang-orang yang mengalami efek samping yang menunjukkan gejala miokarditis dan perikarditis, untuk segera mencari pertolongan medis.

“Orang yang divaksin harus harus diinstruksikan untuk mencari pertolongan medis segera jika mereka mengalami gejala yang menunjukkan miokarditis atau perikarditis seperti onset baru (serangan atau awal mula munculnya penyakit), seperti nyeri dada yang menetap, sesak napas, atau palpitasi setelah vaksinasi,” papar badan kesehatan dunia itu. (iu)

9 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini