AS Nilai Kedaulatan Lebanon Dirusak Oleh Iran Karena Terus Pasok Senjata Untuk Hizbullah

9
180

Update.com| Saat mengumumkan  memperpanjang keadaan darurat nasional di Lebanon, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam Iran karena dianggap merusak kedaulatan Lebanon sebab Iran terus memasok  senjata untuk Hizbullah.

Biden menilai transfer senjata Iran yang berkelanjutan kepada Hizbullah, yang mencakup sistem senjata yang semakin canggih akan  melemahkan kedaulatan Lebanon dan berkontribusi pada ketidakstabilan politik dan ekonomi.

“Transfer senjata Iran yang berkelanjutan ke Hizbullah, yang mencakup sistem senjata yang semakin canggih, berfungsi melemahkan kedaulatan Lebanon, berkontribusi pada ketidakstabilan politik dan ekonomi di kawasan itu, dan terus menjadi ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat,” kata  Biden kepada Kongres AS melalui sebuah  surat.

Masih menurut Presiden Biden, hal itulah yang membuat dirinya memutuskan bahwa perlu melanjutkan keadaan darurat nasional yang dinyatakan dalam Perintah Eksekutif 13441 sehubungan dengan Lebanon.

Diketahui bahwa AS pertama kali mendeklarasikan keadaan darurat nasional untuk Lebanon selama pemerintahan Presiden AS George Bush pada 2007 lalu. AS percaya, dan terus percaya, bahwa aktor-aktor tertentu bertujuan mengganggu supremasi hukum di Lebanon.

Disisi lain, AS mengatakan bahwa hal ini termasuk negara tetangga Suriah dan Hizbullah yang didukung Iran. Washington berpendapat, ancaman semacam itu juga menimbulkan risiko bagi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS.

Dalam  empat belas tahun berturut-turut, keadaan darurat nasional untuk Lebanon akan diperpanjang selama 365 hari. Tahun ini mungkin salah satu waktu yang paling sulit bagi Lebanon. Negara ini menderita krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena korupsi yang merajalela atas nama elit penguasa, pandemi Covid-19 dan ledakan di pelabuhan Beirut.

Saat ini, Hizbullah menjadi satu-satunya pemilik senjata di luar kendali negara. Hizbullah juga dalam konflik regional, termasuk di Suriah, Irak dan Yaman, telah memutuskan hubungan dengan sekutu tradisional Arab. (iu)

9 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini