Update.com| Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Michelle Bachelet mengkritik sikap Iran dalam menangani demonstrasi di Khuzestan. Menanggapi kritikan itu, Iran mengecam apa yang mereka sebut dengan campur tangan urusan dalam negeri oleh Dewan HAM PBB.

Menurut laporan Al Arabiya  beberapa waktu lalu, Warga turun  protes jalanan mengecam krisis air di wilayah Ahwaz barat daya. Protes massal berlangsung untuk hari keenam berturut-turut pada Selasa (20/07/2021) lalu, selama hari pertama Idul Adha di Iran.

Melalui kritik yang disampaikan Bachelet menyatakan keprihatinan tentang kematian dan cedera, dan penahanan yang meluas selama seminggu terakhir di Khuzestan. Demonstrasi di kota kaya minyak itu terjadi karena adanya krisis air.

Menanggapi kritikan Bachelet, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa intervensi dan komentar non-ahli dan bias tentang pengelolaan sumber daya air Iran tidak berada dalam lingkup tanggung jawab Bachelet.

Diberitakan oleh Reuters hari ini,  Minggu (25/07/2021), Khatibzadeh melalui  sebuah pernyataan membeberkan bahwa  Sanksi AS telah mencegah transfer teknologi dan investasi di sektor air Khuzestan.

Beberapa waktu lalu  warga Iran telah turun ke jalan selama lebih dari seminggu untuk melampiaskan kemarahan mereka tentang krisis air yang terjadi selama kekeringan terburuk di negara itu dalam setengah abad dan ketika ekonomi merosot di bawah sanksi AS, dan Covid-19.

Melalui sebuah Video yang beredar di media sosial menunjukkan sekelompok demonstran di Tabriz meneriakan slogan-slogan untuk mendukung para pengunjuk rasa Khuzestan. (iu)