Ilmuwan Teliti Letusan Dahsyat Supervulcano Toba Yang Nyaris Membuat Dunia Kiamat

12
190

Update.com| Guna mengetahui tanda-tanda sebelum terjadi letusan dahsyat gunung berapi super, para ilmuwan lakukan penelitian. Sebagaimana diketahui, letusan supervulcano Toba di Indonesia nyaris membuat dunia menjadi  kiamat dan seluruh isinya punah.

Diberitakan oleh  Express.co.uk, hari ini, Rabu (28/07/2021), supervolcano Toba di Indonesia meletus sekitar 74.000 tahun yang lalu. Beberapa bukti menunjukkan bahwa gunung itu memuntahkan cukup banyak abu ke langit untuk memicu zaman es.

Ada kekwatiran  tidak ada serangkaian tanda peringatan yang disepakati secara universal yang mendahului letusan super.  Perkiraan bervariasi tetapi ada sekitar 12 gunung berapi super yang tersebar di seluruh dunia   termasuk gunung berapi Yellowstone yang terkenal yang terletak di Amerika Serikat bagian barat.

Hal tersebut  tersebut sesuai dengan penelitian yang  mendalam terhadap 13 letusan supervolcano selama dua juta tahun terakhir, termasuk letusan Oruanui yang relatif baru di Selandia Baru 25.400 tahun yang lalu.

Dari penjelasan  US Geological Survey (USGS), supervolcano adalah  gunung berapi yang memiliki satu atau lebih letusan berkekuatan 8 pada Volcanic Eruption Index (VEI). Letusan berkekuatan 8 dan di atasnya melepaskan lebih dari 1.000 kilometer kubik material, yang cukup untuk mengganggu iklim selama beberapa dekade.

Dalam tiga kali letusan besar Yellowstone antara 2,1 juta dan 640.000 tahun yang lalu, gunung berapi itu melepaskan abu yang cukup untuk menutupi sebagian besar bagian barat Amerika Utara. Yellowstone tidak akan meletus dalam waktu dekat.

Para peneliti  dari pakar Universitas Cardiff, menemukan letusan Toba termuda 74.000 tahun yang lalu misalnya, adalah letusan yang sangat mendadak yang ditandai dengan runtuhnya langsung atap bilik gunung berapi.

Menurut Dr George Cooper, dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan Universitas Cardiff, ahli geologi perlu memahami apa yang normal untuk gunung berapi ini sehingga bisa lebih siap ketika mereka mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang tidak biasa.

Dalam penjelasan   Dr Cooper mengatakan diperlukan pendidikan dan komunikasi yang lebih efektif dari pakar agar menjadi strategi mitigasi utama terhadap dampak sosial dari episode kerusuhan di masa depan. (iu)

12 KOMENTAR

  1. Kayak akan sumber daya Alam, bingung untuk mengelolahnya. Ada anak bangsa yang mau berkarir mengembang Karena politik dan hedon manusia dipersulit regulasi. Ini nanti Indonesia disebut itik mati diatas air Karena Haus,Dan ayam mati diatas padi Karena kelaparan. Semoga Indonesia sadar akan Hal ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini