Inggris Minta Warganya Keluar Dari Afghanistan Karena Situasi Negara itu Tak Aman

17
215

 

Update.com| Menyikap situasi di Afganistan yang semakin memburuk, Pemerintah Inggris meminta  semua warga negara Inggris untuk segera meninggalkan negara itu. Peringatan ini disampaikan seiring meningkatnya pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban.

Dilansir dari  AFP, hari ini, Sabtu (07/08/2021), Kantor Luar Negeri Persemakmuran dan Pembangunan Inggris menuliskan  postingan di situs webnya menyarankan agar semua perjalanan ke Afghanistan dibatalkan.

Dalam postingan tersebut bertuliskan “Semua warga negara Inggris di Afghanistan disarankan untuk pergi sekarang dengan cara komersial. Jika Anda masih di Afghanistan, Anda disarankan untuk pergi sekarang dengan cara komersial karena situasi keamanan yang memburuk,”

Lebih lanjut  terkait evakuasi darurat, Kantor Luar Negeri Inggris menyampaikan  agar  warga Inggris untuk tidak bergantung pada pihak pemerintah  karena  bantuan yang dapat diberikannya sangat terbatas.

Hal yang memicu peringatan itu terjadi Usai kelompok Taliban melancarkan serangan besar-besaran, bertepatan dengan penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat setelah hampir dua dekade terjadi konflik.

Kantor Luar Negeri Inggris juga menyampaikan bahwa  Teroris sangat mungkin mencoba melakukan serangan di Afghanistan. Metode serangan khusus berkembang dan semakin canggih.

Diketahui bahwa Taliban sekarang menguasai wilayah luas pedesaan Afghanistan dan menantang pasukan pemerintah di beberapa kota, termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.

Untuk pertama kalinya, pada hari Jumat (07/08/2021) kemarin, Taliban berhasil merebut ibu kota provinsi pertama mereka sejak meningkatkan serangan-serangan mereka pada bulan Mei. Wakil Gubernur Provinsi Roh Gul Khairzad kepada AFP bahwa Zaranj, ibu kota provinsi Nimroz, telah jatuh ke tangan Taliban.

Dikutip dari  AFP, Kelompok Taliban menembak mati seorang pejabat pemerintah Afghanistan di sebuah masjid di wilayah Kabul. Penembakan dilakukan beberapa hari setelah Taliban memperingatkan akan menargetkan pejabat pemerintahan. Pejabat yang ditembak mati Taliban itu diidentifikasi sebagai Dawa Khan Menapal yang merupakan kepala pusat informasi media pada pemerintahan Afghanistan.

Pada Jumat (06/08) kemarin  waktu setempat Taliban dalam pernyataannya mengklaim bertanggung jawab atas kematian Menapal. Zabihullah Mujahid, Juru bicara Taliban, mengirimkan pesan kepada media yang berbunyi: Dia tewas dalam serangan khusus yang dilakukan oleh mujahidin.

Pertempuran dalam konflik berkepanjangan Afghanistan semakin meningkat sejak Mei lalu, saat pasukan asing mulai ditarik pulang oleh negara masing-masing. Dilaporkan juga bahwa Taliban telah menguasai sebagian besar wilayah pinggiran Afghanistan, dan sekarang tengah menantang pasukan pemerintah di beberapa kota besar. (iu)

 

17 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini