Zona Mati Dengan Kadar Oksigen Sangat Rendah Ditemukan Peneliti Di Teluk Meksiko

8
176

 

Update.com| Zona mati dalam skala besar mencakup rata-rata sekitar 5.400 mil, ditemukan di dasar Teluk Meksiko sekitar 6.334 mil persegi, atau setara dengan lebih dari empat juta hektar habitat. Zona mati tersebut ditemukan oleh Ilmuwan Amerika Serikat (AS).

Dari penjelasan yang disampaikan oleh  National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA), zona mati adalah area bawah laut di mana kadar oksigen sangat rendah sehingga tidak ada kehidupan laut yang dapat bertahan hidup di sana.

Zona mati  terjadi secara alami, tetapi para peneliti khawatir bahwa semakin banyak gurun biologis ini berkembang karena aktivitas manusia. Nancy Rabalais, seorang profesor di Louisiana State University yang memimpin penelitian menyebutkan Distribusi oksigen terlarut rendah tidak biasa ditemukan musim panas ini.

“Kondisi oksigen rendah sangat dekat dengan pantai dengan banyak pengamatan menunjukkan kekurangan oksigen hampir lengkap,” kata Nancy Rabalais, dilansir Sputnikk hari ini,  Minggu (08/08/2021).

Diindikasikan bahwa limbah dari pertanian dan perternakan masuk ke lautan yang merangsang pertumbuhan alga, yang pada gilirannya mati dan membusuk. Selama proses tersebut, bakteri pemakan oksigen membusukkan alga dan selanjutnya menyebabkan terciptanya zona mati.

National Oceanographic and Atmospheric Administration menyampaikan  sebagian besar kehidupan laut akan mati jika berada di zona ini. Mareka akan segera meninggalkan zona yang tidak bisa dihuni namun, beberapa menit paparan ke gurun biologis ini dapat menyebabkan konsekuensi negatif, seperti perubahan pola makan ikan, tingkat pertumbuhan, dan reproduksi.

Para peneliti sekarang berencana untuk memeriksa zona mati untuk menemukan cara untuk mengurangi ukurannya dan meminimalkan dampak terhadap sumber daya pesisir.

Sementara itu penjelasan dari Radhika Fox, seorang Asisten Administrator Badan Perlindungan Lingkungan untuk Air menyebutkan  tahun ini, mereka telah melihat lagi dan lagi efek mendalam perubahan iklim terhadap komunitas manusia dari kekeringan bersejarah di barat hingga peristiwa banjir. Iklim secara langsung terkait dengan air, termasuk aliran polusi nutrisi ke Teluk Meksiko.

Zona mati diyakini terbentuk karena polusi nutrisi akibat kegiatan manusia dan dapat membunuh ikan serta kehidupan laut lainnya. Hal ini mengkhawatirkan, terutama bagi orang-orang yang mencari nafkah di perairan di Teluk Meksiko.

Menurut penjelasan Steve DiMarco dari A&M University Oceanographer, di Texas, mengatakan, Air keluar dan menstimulasi tumbuhnya ganggang. Sinar matahari masuk. Ganggang akan mendapat sinar matahari itu dan mulai tumbuh, menghasilkan biomassa yang sangat banyak.

Ganggang akan melakukan apa yang sedianya dilakukannya. Ganggang akan hidup dan mati, dan kemudian tenggelam hingga dasar. Bakteri yang memakan ganggang yang mati itu menghirup oksigen dan mengembuskan karbon dioksida.

Begitu oksigen dalam air garam habis, lapisan air tawar di atasnya tidak memungkinkan oksigan dari atmosfir menembus air garam. Hal ini menimbulkan zona mati yang memberikan dampak tidak hanya pada tingkat oksigen di dalam air garam, tetapi juga kehidupan laut di kawasan itu, termasuk udang. (iu)

 

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini