Marinir AS Berencana Lakukan Uji Tembak Naval Strike Missile Rudal Penghacur Kapal

11
213

 

Update.com| Menurut rencana, hari ini, hari Minggu (15/08/2021) Korps Marinir Amerika Serikat (AS) akan menembakkan Naval Strike Missile (NSM), rudal anti-kapal, sebagai bagian dari demonstrasi kekuatan. Naval Strike Missile nantinya  akan jadi senjata unit artileri Korps Marinir di masa depan untuk berperang dan menenggelamkan kapal perang musuh.

Dikutip dari Marine Corps Times melalui wawancara dengan wakil komandan komponen maritim pasukan gabungan, Brigadir Jenderal John F. Kelliher beberapa waktu lalu, Penembakan Naval Strike Missile di Pasifik merupakan bagian dari latihan perang Large Scale Exercise 2021.

Masih menurut penjelasan John F. Kelliher penembakan Naval Strike Missile akan menjadi demonstrasi kekuatan dan kinetik, dari berbagai platform. Korps Marinir akan menembakkan salah satu dari Naval Strike Missiles di Pasifik akan ada lambung korban di luar sana, sesuatu yang telah diangkat oleh Angkatan Laut.

Lebih lanjut  Kelliher mengatakan tembakan rudal oleh pasukan Korps Marinir akan diluncurkan dari darat berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara, menguji kemampuan tiga layanan untuk bekerja sama sekaligus.

Pada waktu yang akan datang, Korps Marinir berencana membentuk unit-unit kecil yang dilengkapi dengan rudal yang mampu menenggelamkan kapal  di medan perang, membuka jalur laut untuk Angkatan Laut AS dan idealnya menjaga kapal musuh tetap terjepit di pelabuhan asal mereka sendiri.

“Apakah itu di Atlantik atau Pasifik, itu semua tentang Korps Marinir yang mampu memberikan anti-area denial itu kontrol laut,” kata Kelliher.

Pada konferensi Sea Air Space beberapa waktu lalu,  Letnan Jenderal Eric Smith, wakil komandan untuk pengembangan dan integrasi tempur  mengatakan musuh harus menghormati Naval Strike Missile yang seharga USD1,7 juta (lebih dari Rp24,4 miliar) dapat merusak kapal perang senilai hampir USD2 miliar (lebih dari Rp28,7 triliun).

Smith juga mengatakan Korps Marinir telah menembakkan Naval Strike Missile buatan Raytheon lebih dari 100 mil. Menurut penjelasan Raytheon, rudal itu membawa hulu ledak seberat 500 pon, sekering yang dapat diprogram dan menghindari sistem pertahanan rudal dengan melakukan manuver mengelak dan terbang di ketinggian sea-skimming.

Dengan latihan yang diberi label Large Scale Exercise 2021, AS bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Angkatan Laut untuk menggunakan kekuatan yang tepat, mematikan, dan luar biasa di 17 zona waktu yang berbeda dan melibatkan lebih dari 25.000 personel, ketiga pasukan ekspedisi Marinir dan lima armada.

“Merupakan salah satu latihan terbesar dalam skala ini yang dilakukan oleh AS sejak sebelum Perang Dunia II,” kata Mayor Jim Stenger, juru bicara Korps Marinir. (iu)

 

11 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini