Dengan Arogan Israel Sampaikan Tidak Negara Palestina Selama Pemerintahan Naftali Bennett

13
184

Update.com| Dengan sikap yang arogan Pemerintah Israel menyatakan tidak akan ada negara Palestina selama pemerintahan Zionis dikendalian Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Pernyataan ityu disampaikan langsung oleh Yair Lapid Menteri Luar Israel.

Dikutip dari Jerusalem Post, hari ini, Jumat (20/08/2021), Lapid menjelaskan tidak mungkin menyelesaikan kesepakatan untuk resolusi dua negara sebagai solusi atas konflik Israel dengan Palestina selama periode pemerintah PM Bennett. Tidak ada kesepakatan untuk ini di dalam pemerintahan.

Masih menurut Lapid,  Dua negara tidak akan terjadi dalam komposisi rotasi pemerintah ini. Ia menambahkan bahwa dia sendiri percaya pada resolusi tersebut. Bahkan dengan tegas ia mengatakan saat menjawab pertanyaan wartawan, bahwa hal itu tidak juga terjadi saat dirinya nanti menggantikan Bennet.

Hal tersebut disampaikan Lapid  sebelum pertemuan Bennett dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington pada pekan depan. Pertemuan itu sebagian akan membahas solusi konflik Israel dengan Palestina.

Lebih lanjut Lapid menegaskan bahwa dia dan Bennet  belum berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Lapid menjelaskan dan mengakui bahwa percakapan keamanan memang sedang berlangsung. Ia juga  menambahkan bahwa panggilan telepon semacam itu tidak dilarang.

Menurut laporan Channel 11, Menteri Pertahanan Benny Gantz telah berbicara melalui telepon dengan Abbas seperti halnya Presiden Issac Herzog, pembicaraan melalui  panggilan telepon itu dilakukan dengan persetujuan pemerintah. (iu)

13 KOMENTAR

  1. Sebuah Penjajahan itu tidak mengenal kata kasian karena berbicara idelogi dan kepentingan Negara masing-masing. semoga dapat sulusi yang baik dari konflik ini, sebagai anak bangsa saya mengajak kita untuk tetap berdiri diatas idelogi negara sendiri tanpa ikut serta memberikan mengait-ngaitkan kejadian ini dengan faham yang menimbulkan pertikaian di bangsa ini khususnya indonesia. biarkan mereka menyelesai sengketa kenegaraan masing-masing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini