Guna Kumpulkan Energi Matahari, China Bangun Panel Surya Luar Angkasa disekitar Orbit Bumi

7
172

 

Update.com| Guna mengumpulkan energi Matahari secara nirkabel dari pembangkit listrik panel surya di orbit Bumi, China membangun fasilitas untuk memanen energi Matahari dari panel yang mengorbit dan menjadikannya sebagai sumber energi. Fasilitas yang dibangun di distrik Bishan ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2021.

Zhong Yuanchang, seorang profesor di Chongqing University’s School of Microelectronics and Communication Engineering yang merupakan anggota proyek prestisius itu, menyebutkan, proyek tersebut sempat tertunda.

Proyek itu dinamakan  Pembangkit Listrik Tenaga Surya Luar Angkasa Bishan atau Pangkalan Bishan.  Kabarnya, proyek tersebut pernah dihentikan pada 2010 lalu,  karena tekanan politik dan campur tangan dari sisi keuangan. Namun pada Juni lalu, proyek ini diputuskan untuk dilanjutkan.

Diberitakan oleh The Register, proyek ini  nantinya, akan ada stasiun di Bumi yang dirancang untuk mengumpulkan energi Matahari secara nirkabel dari pembangkit listrik panel surya di orbit Bumi. Keuntungan tenaga surya yang dikumpulkan langsung dari luar angkasa adalah tidak terpengaruh kondisi cuaca dan waktu malam.

Pangkalan Bishan direncanakan menjadi fasilitas pembangkit listrik skala besar pertama di China untuk pengujian, pengintegrasian pengamatan, dan pengembangan cara baru untuk memanfaatkan daya matahari.

Namun saat ini, para peneliti sedang membangun pembangkit listrik uji skala kecil untuk digunakan pada tahun 2030. Untuk melakukan itu, tim harus menguji transmisi dari ketinggian rendah, sebelum pindah ke ketinggian yang menggunakan transmisi daya tegangan ultra-tinggi, hingga akhirnya menggunakan transmisi nirkabel dari orbit.

Negeri yang berjuluk tirai bamboo itu bermimpi di tahun 2050, mereka bisa membangun pembangkit listrik tenaga surya ruang komersial berskala gigawatt.

Dalam penjelasannya  Zhong mengatakan, untuk saat ini tim peneliti menggunakan balon udara di ketinggian sebagai platform terapung untuk melakukan uji transmisi daya gelombang mikro di ketinggian 300 meter.

Proyek seperti ini yakni Konsep panel surya yang memancarkan daya nirkabel kembali ke Bumi bukanlah hal baru. Pada tahun 1941 Isaac Asimov menggambarkan teknologi tersebut dalam cerita pendek fiksi ilmiahnya Reason dan pada awal 1970-an Peter Glaser menerima paten untuk desain untuk mengirimkan daya dari satelit ke Bumi menggunakan gelombang mikro.

Dikabarkan bahwa NASA juga telah mengeksplorasi konsep tersebut beberapa kali, dan badan antariksa Jepang (JAXA) sudah mulai mengembangkan sistem tenaga surya ruang angkasa pada tahun 1998 yang masih berjalan. (iu)

7 KOMENTAR

  1. Itulah kehebatannya Luar negeri Pemerintahnya mendukung para ahli dan mengalokasikan anggran untuk menciptakan hal dasyat. Indonesia ngurus hak Cipta aja ribet gimana mau penelitian tentang hal besar. Kata pak Almarhum Kyai Abdulrahman Wahid dalam goyonan candanya begini ” indonesia apa yang dia omongin beda dengan yang dia kerjakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini