Isuterkini.com| Akibat kekeringan dua distrik yakni distrik Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah alami kelaparan dan menyebabkan enam warga meninggal dunia. Dari penjelasan yang disampaikan Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan sebelum meninggal dunia, para korban mengalami lemas, diare, panas dalam dan sakit kepala.
“Enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan ini dan juga kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak,” kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya, pada, Rabu (02/08/23) kemarin.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang menyebut keenam orang itu meninggal karena diare. Syahrul lebih lanjut menjelaskan hanya satu keluarga yang meninggal karena kelaparan, meski diakui juga bahwa kelaparan bersifat masif.
“Terakhir ini ngecek banget apa itu kelaparan membuat dia meninggal. Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga? Jadi kelaparan itu bersifat masif. Oleh karena itu, yang ada menurut laporan dari sekwilda dan kadis setempat bukan kelaparan. Diare,” kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Rabu (02/08/23) kemarin.
Sementara menurut data dari Kementerian Sosial, warga yang mengalami dampak kekeringan berjumlah 7.500 jiwa. Mereka mengalami kelaparan lantaran gagal panen. Disampaikan penyebab bencana kekeringan di dua distrik itu, dampak Badai El Nino sejak awal Juni 2023.
“Warga yang terdampak gagal panen di dua distrik itu berjumlah 7.500 jiwa,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial(Kemensos) Adrianus Alla.
Masih menurut penjelasan Adrianus Alla tanaman warga berupa umbi menjadi layu dan busuk akibat dampak dari fenomena hujan es pada awal Juni lalu. Setelah itu tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan.
Pemerintah melalui Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin telah menetapkan masa Darurat Kekeringan Ditambah 2 Minggu. Ia juga menyampaikan pemerintah dengan jajaran TNI-Polri dan BNPB telah berkoordinasi untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Papua Tengah.
“Seperti diketahui bahwa sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca,” kata Ma’ruf Amin kepada wartawan pada, Rabu (02/08/23) kemarin.
Wapres juga mengatakan pemerintah sudah mengirim logistik ke daerah Papua Tengah. Namun banyak kendala, seperti cuaca yang harus dihadapi dalam perjalanan. Selanjutnya mengenai kesehatan penduduk Papua Tengah, pemerintah akan mengantisipasi kelompok rentan dan anak-anak. (it)
Sedih dengarnya, tanah Papua yang kaya masih ada orang mati kelaparan
Sangat memprihatinkan
Kasihan saudara kita di Papua
Papua Berduka mari dukung doa
Kenapa tidak diantisipasi??? sudah parah sekali ini
Ini harus jadi perhatian serius, jangan terulang lagi