Muhammad Lutfi Telah Selesai Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi Di Kejagung Dalam Kasus Dugaan Korupsi CPO

6
227

 

Isuterkini.com| Muhammad Lutfi yang juga merupakan Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) selesai menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi fasilitas ekspor CPO atau minyak sawit mentah dan turunannya pada industri kelapa sawit para periode Januari-April 2022.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh  Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kuntadi mengatakan, pemeriksaan berlangsung selama 8 jam dengan 61 pertanyaan dan telah dijawab dengan baik oleh Muhammad Lutfi.

“Pemeriksaan berjalan selama kurang lebih 8 jam dengan 61 pertanyaan. Seluruh pertanyaan telah dijawab dengan baik,” kata Kuntadi kepada wartawan seusai pemeriksaan Lutfi di Kejaksaan Agung, pada, Rabu (09/08/23) tadi malam.

Masih menurut  Kuntadi, pemeriksaan M Lutfi merupakan pendalaman atas fakta hukum yang ditemukan di persidangan sebagaimana tertuang dalam putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atas nama terpidana Indrasari Wishnu Wardhana dan kawan-kawan.Ia juga menyampaikan bahwa  penyidik telah memeriksa sekitar 29 orang saksi.

“Tim penyidik memeriksa ML pada hari ini lebih terkait dengan proses pengambilan keputusan oleh otoritas yang berwenang pada saat itu dalam rangka mengatasi kelangkaan minyak goreng dan upaya untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng dalam negeri,” beber Kuntadi.

Lebih lanjut ia  menyampaikan bahwa berdasarkan keputusan yang telah berkekuatan hukum tetap, upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut ternyata terbukti mengakibatkan kerugian keuangan negara dan perekonomian negara .

“Kami memandang pemeriksaan kali ini sebagai upaya untuk memotret secara utuh peristiwa hukum yang terjadi saat itu sehingga permasalahan ini bisa diselesaikan,” tutur Kuntadi.

Diketahui bahwa Kejagung telah menetapkan tiga perusahaan minyak kelapa sawit sebagai tersangka korporasi dalam perkara korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya, termasuk minyak goreng, pada Kamis 15 Juni 2023.

Ketiga perusahaan tersebut ialah Wilmar Grup, Permata Hijau Grup, dan Musim Mas Grup. Ketiganya terbukti terlibat dalam perkara itu berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap menimbulkan kerugian negara sebesar Rp6,47 triliun.

Perkara tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya pada Januari 2021 sampai Maret 2022, sidang telah selesai di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dan berkekuatan hukum tetap di tingkat kasasi.

Lima orang terdakwa dijatuhi pidana penjara dalam rentang waktu 5-8 tahun, yakni mantan direktur jenderal (dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indra Sari Wisnu Wardhana, Anggota Tim Asisten Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Lin Chen Wei,

Selain itu ada juga  Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Palulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, serta GM Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togas Sitanggang.

Setelah menjalani pemeriksaan, Muhammad Lutfi mengatakan dirinya telah menjalani pemeriksaan dan diajukan 61 pertanyaan kepadanya.  Ia menyampaikan bahwa dirinya ditanya penyidik dengan 61 pertanyaan. (it)

 

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini