Ungkap Misteri Bahtera Nuh Dan Banjir Besar, Para Arkeolog Sudah Temukan Titik Terang

3
147
Para Arkeolog Mencoba Mengungkap Peristiwa Air Bah (banjir besar) Zaman Nabi Nuh Yang Diperkirakan Terjadi Sekitar 4.500 Tahun Lalu Atau Pada Tahun 2348 SM

 

Isuterkini.com| Misteri kapal Nabi Nuh dan banjir besarnya menjadi salah satu obyek sains yang ingin dipecahkan oleh para arkeolog. Mereka telah sekian lama mencoba mengungkap peristiwa banjir bah zaman Nabi Nuh yang diperkirakan terjadi sekitar 4.500 tahun lalu atau pada tahun 2348 SM masih menjadi penelitian menarik sejumlah ilmuwan.

Diberitakan oleh news Australia terkait  penemuan kuburan kapal di dasar Laut Hitam oleh para oseanografer di lepas laut Nassebar, Bulgaria. Pada kedalaman 300 meter, ada 60 kapal karam. Kondisi di dasar Laut Hitam begitu unik, tidak ada oksigen yang mengakibatkan kapal karam ini terawetkan. Temuan kapal karam dikabarkan sangat tua dan kuno, yang paling tua diduga berumur 400 SM.

Dari pemberitaan yang disampaikan oleh BBC, kapal-kapal ini bisa menjadi petunjuk mengenai kapal Nabi Nuh. Beberapa ilmuwan percaya banjir Nabi Nuh terjadi 7.600 tahun lalu dan aslinya berlokasi di Laut Hitam.

Ceritera tentang banjir besar ini melahirkan legenda epik Gilgamesh dalam kebudayaan Mesopotamia. Kisah Nabi Nuh yang dipercayai umat Islam, Kristen dan Yahudi. Dalam teori tahun 2000 oleh 2 ahli biologi kelautan, William Ryan dan Walter Pitman lewat buku Noah’s Flood, banjir Nabi Nuh diduga terjadi di akhir Zaman Es.

Dari penghitungan yang dikalkulasi oleh NASA, jika semua gletser dan lapisan es dunia mencair hanya menambah sedikit ketinggian banjir. Dipekirakan permukaan laut akan naik lebih dari 195 kaki atau 60 meter.

Mengutip sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience memperkirakan bahwa ada 5,4 juta mil kubik atau 22,6 juta kilometer kubik air tanah yang tersimpan di 2 km bagian atas kerak bumi. Jumlah air ini jika tersembur keluar cukup untuk menutupi tanah hingga kedalaman 590 kaki atau 180 meter.

para peneliti masih penasaran  dengan genangan banjir yang luar biasa dengan  ketinggian 180 meter yang dianggap belum bisa menutupi semua daratan. Masih ada kota-kota yang terletak di ketinggian ribuan kaki di atas permukaan laut, dan Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi, tingginya lebih dari 8.849 meter di atas permukaan laut.

Dilansir dari Live Science dengan mengutip David Montgomery, profesor geomorfologi di University of Washington di Seattle dan penulis The Rocks Don’t Lie, mengatakan Jika melihat sebagai banjir global yang sampai menutupi gunung tertinggi di dunia, rasanya tidak ada cukup air yang ada di Bumi.

Intinya, banyak hal menarik dari kisah banjir pada zaman nabi Nuh yang belum terungkap dan menjadi penelitian. Ahli kelautan William Ryan dan Walter Pitman berhipotesis pada pertemuan American Geophysical Union bahwa sekitar 7.500 tahun yang lalu, Laut Mediterania mulai mengalir ke Laut Hitam yang saat itu terisolasi. (it)

 

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini