Isuterkini.com| Situasi prihatin menimpa  warga Palestina di Jalur Gaza utara karena bahan makanan tidak ada, mereka menggiling pakan ternak untuk membuat roti sebab kurangnya tepung terigu. Kondisi ini terjadi seiring keputusan rezim kolonial Israel yang memblokir bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza.

Diketahui selama ini,  Israel melancarkan serangan mematikan di Gaza yang menewaskan lebih dari 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 orang lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Dari penjelasan Haaretz diketahui bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel yang diklaim militer Zionis telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), serangan Israel menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

Akibat serangan brutal  Israel di Jalur Gaza, hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang mencapai bagian utara wilayah tersebut. Warga Palestina yang masih tinggal di wilayah tersebut berjuang mendapatkan makanan, dan tepung terigu adalah bahan yang paling mereka butuhkan.

Dari laporan yang disampaikan  juru kamera Anadolu yang mengabadikan momen ketika anak-anak Palestina yang mengungsi di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara sedang membersihkan pakan ternak untuk membuat tepung.

Sementara itu, pakan ternak dijual di pasar Gaza bagian utara karena persediaan tepung terigu terbatas. PBB telah memperingatkan 2,2 juta orang di Jalur Gaza, yang berada di bawah serangan intensif Israel, berisiko mengalami kelaparan.

Dari Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang di pabrik di Gaza utara menggiling pakan ternak untuk membuat tepung yang dijadikan roti.

PBB mengatakan situasi kemanusiaan di Gaza semakin genting di mana kekurangan makanan dan perebakan penyakit mengancam penduduk sipil.  Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan orang tewas bukan saja karena bom dan peluru, tetapi kekurangan makanan dan air bersih. (it)