Isuterkini.com| Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang tanggapi kritik terkait pernyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak. Yusril bilang hingga hari ini belum ada kode etik untuk jabatan presiden dan wakil presiden. Yusril menegaskan, penilaian etis atau tidaknya keberpihakan presiden dalam pemilu merupakan penilaian subjektif masing-masing orang.
“Bahkan orang kurang sopan santun atau kurang basa-basi saja sudah dianggap tidak etis. Apalagi dibawa ke persoalan politik, soal etis tidak etis, malah terkait dengan kepentingan politik masing-masing,” ujar Yusril dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/01/24) kemarin.
Lebih lanjut Yusril yang dikenal sebagai pakar hukum Tata Negara itu menjelaskan, apabila sikap Jokowi yang memihak itu dimaknai sebagai norma mendasar yang berkedudukan di atas hukum, maka itu merupakan persoalan filosofis.
Oleh karena itu kata Yusril, pembahasan etis atau tidaknya keberpihakan presiden dalam pemilu semestinya dibahas saat perumusan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).
Bahkan Yusril menambahkan, apabila ingin melarang presiden dan wakil presiden ikut berkampanye maka memerlukan amendemen UUD 45. Begitu pula UU Pemilu harus diubah kalau presiden dan wakil presiden tidak boleh berkampanye maupun memihak pasangan tertentu.
Masih menurut pandangan Yusril, jika etis atau tidaknya sikap Jokowi memihak dimaknai sebagai pedoman etika dalam suatu profesi atau jabatan, maka normanya harus dirumuskan atas perintah undang-undang.
“Seperti kode etik advokat, kedokteran, hakim, pegawai negeri sipil, dan seterusnya. Penegakannya dilakukan oleh dewan kehormatan,” ucap Yusril.
Diketahui bahwa Jokowi menyatakan presiden dapat memihak dan berkampanye dalam pemilu. Namun yang paling penting menurut Jokowi adalah tidak ada penyalahgunaan fasilitas negara. Hal itu disampaikan Jokowi saat ditanya perihal menteri-menteri yang berasal dari bidang nonpolitik malah aktif berkampanye pada saat ini. (it/un)
Pernyataan Pak Jokowi debateble. disalah satu sisi belum ada aturan yang melarang disisilan malah bikin kontroversi
Maaf ya @Sifa, pernyataan Pak Jokowi itu ga kontroversi. Hanya orang yang berpikir sempit yang anggapnya kontroversi
Hello bro kontroversi yang saya maksud ga negatif kale, itukan faktanya diperdebatkan jangan gagal paham ya MAs Gilang ganteng
Coba dengan redaksi yang lain jangan pakai kata kontroversi
Makasih ya pak ahli bahasa. Cape dehhhhh
Lah kita mah yang kagak paham ikut aja . bagen mau kata apa ge.!
Damai damai ya @ Sifa @Gilang jangan pada bertengkar soal terminologi tertentu inti yang kelihatan kontriversi itu lebih nancap dihati rakyat
Seru seru perdebatan @Sifa dan Gilang… seperti debat capres aja heheheheh
Siapapun Presidennya ora urus yang penting ekonomi stabil seperti dizaman Pak Jokowi. Jangan bikin perubahan yang ga jelas yang bikin mundur Indonesia
Setuju ga setuju, pernyataan pak Yusril yang paling benar
Lanjutken pak de jokowi
Kalau memang belum ada aturan hukum yang melarang Presiden ikut kampanye, lalu apa ukurannya kita melarang
Soal moral atau etika alat untuk mengukurnya apa dong kalau ga ada undang undang yang melarang
baru kali ini saya baca koemntar yang sangat berkualitas
Keren tanggapan Pak Yusril dari tanggapan orang sebelah berita sebelumnya
iya Berarti paslon no 2 Aji Mumpung Dong…
Marten sempit kali cara pandangmu
sempit bagaimana? kan emang kenyataannya bgtu. secara kan ada ikatan emosi Ayah Sama Anak..
Emang conggor nya sama seperti capres yang didukung, main yambungi segala hal meskipun tak pantas disambung
ngak usah bawa-bawa Capres dukungan saya dong. Kalau kita mah mau perubahan.bukan gini- gini aja… bangun jalan tol panjang-panjang juga rakyat lapar …
Pantas dukungan yang mau berubah ubah itu, janji DP 0% berubah jadi lupa wkwkwkwk
Seru amat komentnya
siapapun yang jadi presiden nanti tetap prsiden kita semua… bukannya bgtu