Disinyalir Ada Ladang Gas Besar Di Gaza, Mantan Analis CIA Bilang Israel Punya Kepentingan Ekonomi

12
357
Ray McGovern Jelaskan Bahwa Israel Melihat Adanya Kepentingan Ekonomi Yang Nyata Di Gaza Dan Israel Tidak Peduli Pada Kemarahan Global

 

Isuterkini.com| Jalur Gaza terus dibombardir Israel meskipun dunia marah karena banyaknya korban jiwa warga sipil. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan mendorong kemenangan penuh dan terus melanjutkan genosida.

Pendiri Veteran Intelligence Professionals for Sanity dan mantan analis CIA, Ray McGovern menjelaskan bahwa Israel melihat adanya kepentingan ekonomi yang nyata di Gaza. Itulah sebabnya kata McGovern, Israel tidak peduli pada kemarahan global dan militer Israel tetap lakukan pengepungan yang berkelnnjutan.

“Israel melihat adanya kepentingan ekonomi yang nyata dalam mendominasi Gaza. Dan itulah sebabnya, tentu saja, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menegaskan dengan sangat jelas mereka tidak mempunyai niat untuk meninggalkan Gaza,” kata McGovern pada Sputnik.

Lebih lanjut McGovern mengatakan, Gaza akan menjadi bagian dari Israel kecuali mereka dihadapkan pada orang-orang yang menganggap penting untuk membela Palestina, sehingga  Israel  akanmengakhiri genosida yang sedang terjadi saat ini.

“Bahwa pemerintah kita, Amerika Serikat, tidak hanya memungkinkan, tetapi juga menyediakan senjata dan dukungan politik lainnya.” ujar McGovern.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada akhir Desember lalu mengabaikan Kongres dan menyetujui lebih banyak senjata dan amunisi untuk Israel. Paket tersebut dilaksanakan melalui penetapan darurat dan mencakup penjualan senilai USD147,5 juta pada Israel.

Diketahui bahwa paket penjualan senjata itu terjadi di tengah seruan manipulatif Washington untuk mengakhiri kematian warga sipil di Jalur Gaza. Menurutnya, Gaza memiliki sisi ekonomi yang sangat penting bagi Israel.

“Di sisi ekonomi, yang tentu saja sangat penting, Israel mempunyai kepentingan utama dalam melindungi hak mereka atas wilayah perairan Gaza, di mana terdapat banyak ladang gas di lepas pantai,” beber McGovern.

Ia juga mengemukakan tentang klaim Israel terkait kepemilikan tunggal atas wilayah perairan tersebut. Ada desain saluran pipa Mediterania Timur yang akan memungkinkan Israel mengekspor ke Italia dan negara lain di Uni Eropa gas alam yang disita oleh kekuatan militer dari warga Palestina di Gaza.

“Jadi genosida tetaplah genosida, dan kecuali hal ini dihentikan, Israel tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari ‘keamanan tambahan’ untuk sementara waktu, namun juga akan mendapat keuntungan dari adanya ‘klaim’ yang lebih baik atau klaim semi-atau klaim kuasi-legal atas perairan tersebut. Gaza, yang seperti diketahui orang, sangat kaya akan cadangan gas,” papar McGovern.

Itulah sebabnya ketika perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza berkobar, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras tidak akan berkompromi mengenai kendali penuh Israel atas Gaza, dan menyatakan pada 20 Januari lalu bahwa  ia ini bertentangan dengan negara Palestina.

Sejauh ini, militer Israel gagal mengalahkan kelompok pejuang di Gaza, dan mereka sendiri menghadapi kehilangan pasukan dan peralatan. Di sisi lain, protes global yang mengutuk genosida terhadap warga Palestina tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

McGovern menyatakan, kedepannya banyak hal akan bergantung pada hasil genosida di Gaza, apakah hal itu dibiarkan terus berlanjut atau apakah kita (Amerika Serikat) pada akhirnya akan mengatakan ‘Tidak ada lagi senjata sampai Anda menghentikan pembunuhan di Gaza. (it/un)

 

12 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini