Isuterkini.com| Warga kecewa karena  logistik pemilu hingga tempat pemungutan suara (TPS) lalu bakar kotak suara hingga viral dimedia sosial (Medsos) di Distrik Kebo dan Distrik Yagai, Kabupaten Paniai pada Senin (12/02/24). Pembakaran kotak suara Pemilu itu diduga berawal dari kabar kotak suara logistik pemilu yang dibawa ke sana tak disertai formulir C1.

Menyikapi hal itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyayangkan pembakaran kotak suara tersebut. Hal ini disampaikan Irjen Mathuis saat ditanya wartawan di Kota Jayapura, hari ini, Selasa (13/02/24). Mathius pun  mengaku prihatin atas peristiwa yang terjadi menjelang pemilu.

“Tentunya H-1 saya sangat sayangkan kemarin masih ada kejadian pembakaran fasilitas pemerintah dan logistik Pemilu di Paniai,” kata Irjen Mathius.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Irjen  Mathius telah memerintahkan bawahannya untuk menambah personel pengamanan di dua kabupaten tersebut. Dua kabupaten yang dimaksud adalah  Kabupaten Paniai dan Kabupaten Deiyai.

Baca Juga : Jaga Marwah Institusi Kejaksaan Agung, ST Burhanuddin Minta Jajarannya Bersikap Netral Dalam Pemilu 2024

“Kami Polda Papua sudah perintahkan untuk perkuatan segera mengirim perkuatan ke Paniai dan Deiyai supaya tidak berulang,” tandas Mathius.

Untuk diketahui bahwa  pembakaran juga dilakukan sekelompok warga di Kantor Distrik Baya Biru, Paniai, pada Minggu (11/02/24) sekira pukul 15.10 WIT. Warga kesal lantaran TPS di daerah tersebut akan dipindah ke distrik lain.

Dari penjelasan Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani menyampaikan pembakaran itu disebabkan karena masyarakat kecewa usai dapat informasi kalau untuk Baya Biru, Ketua TPD, Pandis, dengan PPS termasuk Kepala Distrik sepakat untuk dijadikan satu di Distrik Aradide.

Masih menurut penjelasan Abdus, situasi dan kondisi di Distrik Baya Biru saat ini telah kondusif. Kendati begitu, aparat keamanan tetap berjaga-jaga demi menghindari aksi yang tidak diinginkan kembali terjadi. (it/yml)