Isuterkini.com| Vo Van Thuong mengundurkan diri dari jabatannya setelah setahun menjabat sebagai Presiden Vietnam. Sementara itu, Partai Komunis Vietnam yang berkuasa di negara itu telah menerima pengunduran diri Thuong.
Diberitakan oleh Reuters, Rabu (20/03/24) kemarin menyebutkan pengunduran diri Thuong itu menjadi pertanda kekacauan politik di Vietnam yang bisa merusak kepercayaan investor asing terhadap negara tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Pemerintah Vietnam menyebutkan Thuong telah melanggar aturan Partai Komunis Vietnam, dan menyinggung soal kekurangan yang berdampak pada opini reputasi negative.
“Kekurangan tersebut berdampak negatif pada opini publik, mempengaruhi reputasi partai, negara, dan dirinya secara pribadi,” begitu bunyi pernyataan yang dirilis pemerintah Vietnam.
Dikabarkan bahwa Komite Sentral Partai, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam yang dikuasai Partai Komunis, menyetujui pengunduran diri Thuong hanya sekitar satu tahun setelah terpilihnya dirinya dalam pemilu.
Sebagai informasi, di Vietnam, Presiden memegang peran seremonial dalam pemerintahan Vietnam, namun merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di negara tersebut. Pertemuan Komite Sentral Partai itu mendahului sidang luar biasa parlemen Vietnam yang dijadwalkan hari ini Kamis (21/03/24), ketika para deputi diharapkan mengkonfirmasi keputusan partai.
Mekanisme pergantian kepemimpinan di negara yang menganut sistem satu partai itu baru-baru ini dikaitkan dengan kampanye anti-suap yang bertujuan untuk memberantas praktik korupsi yang meluas, namun juga dicurigai oleh para pengkritik sebagai alat untuk pertikaian politik.
Thuong yang berusia 53 tahun mengundurkan diri beberapa hari setelah Kepolisian Vietnam mengumumkan penangkapan mantan pemimpin Provinsi Quang Ngai di Vietnam bagian tengah, di mana Thuong pernah menjabat ketua Partai Komunis di wilayah tersebut, terkait dugaan korupsi satu dekade lalu.
Thuong secara luas dianggap dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, tokoh paling berkuasa di Vietnam dan arsitek utama kampanye anti-korupsi tersebut.
Tahun lalu, ketika mantan Presiden Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri setelah partai menyalahkan dia atas “pelanggaran dan kesalahan” yang dilakukan para pejabat di bawah pemerintahannya, dibutuhkan waktu satu setengah bulan bagi anggota parlemen untuk menunjuk Thuong sebagai penggantinya.
Krisis politik yang terjadi saat ini mungkin bisa diatasi dengan pemilihan presiden baru yang cepat. Namun tetap ada risiko bahwa perombakan pemerintahan berulang kali terhadap para pemimpin puncak akan merugikan sentimen bisnis di negara yang sangat bergantung pada investasi asing.(It)
Vo Van Thuong mengundurkan diri dari jabatannya merupakan sikap gentle dari seorang pemimpin yang layak diapresiasi terlepas dari salah atau benar
Semoga Vietnam dapat presiden baru gantikan PakThuong
Kalau kena pejabat kita bakal mati-matian pertahan jabatan itu apa lagi posisi sebagai presiden
Seharusnya kalau ada masalah dibicarakan dong jangan main mundur aja kasihan rakyat yang sudah memilih anda
Mungkin sudah sulit dikomunikasikan mungkin makanya mundur
Krisis politik yang terjadi saat ini mungkin bisa diatasi dengan pemilihan presiden baru
Nanti kalau maju mencalonkan diri jangan dipilih lagi takunya belum stahun sudah mundur