Beijing – Update.com| Guna menyampaikan kesiapan China dalam meningkatkan kerja sama vaksin Covid-19 dengan Indonesia, Menteri Luar Negeri China Wang Yi telpon dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Pandjaitan.
Seperti diberitakan oleh Antara, hari ini, Minggu (07/02/2021), melaporkan Wang menghubungi Luhut setelah mengadakan pertemuan dengan Luhut di Danau Toba, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Dalam penjelasan saat itu Wang mengatakan pertemuan tersebut untuk memperkuat rasa saling percaya dalam upaya mempererat persahabatan kedua negara. Ia menyebut kedua belah pihak telah menjalankan kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua kepala negara.
Untuk meyakinkan Indonesia, China berjanji akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan vaksin di Indonesia dan mendukung Indonesia menjadi pusat produksi vaksin di Asia Tenggara.
Wang juga menyatakan bahwa China mendukung Indonesia dalam meningkatkan pembangunan dalam negeri dan meningkatkan perannya di tingkat global. Menurut Wang, selama China dan Indonesia bersatu, maka kedua negara akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi pembangunan di Asia.
Guna merealiasasikan perjanjian tersebut, China dan Indonesia juga akan implementasi kerja sama kemaritiman dengan menggelar perundingan baru pada pertemuan teknis mendatang. Kedua belah pihak juga segera membentuk kelompok kerja bidang perdagangan dan terus berupaya memajukan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung agar bisa beroperasi sesuai jadwal.
Menko Luhut seperti dikutip Global Times menyambut positif ajakan peningkatan kerja sama bidang vaksin dari mitranya di China itu. Indonesia berharap adanya peningkatan nilai investasi dari China dan siap memperdalam kerja sama di bidang perdagangan, kemaritiman, olahraga, percepatan pembangunan kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI), peningkatan kerja sama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan proyek-proyek kedua negara.
Lebih lanjut Menteri Luhut mengatakan dengan eratnya relasi penduduk Indonesia dan China yang mencapai 1,7 miliar jiwa, maka Indonesia dan China akan menjadi tempat yang nyaman di dunia. (zap/unt)