Rabu, Oktober 23, 2024
BerandaLiputan KhususUkur Kecepatan Cairnya Es Antartika, NASA Bakal Terjunkan Robot Penelitian

Ukur Kecepatan Cairnya Es Antartika, NASA Bakal Terjunkan Robot Penelitian

 

Isuterkini.com|  National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa milik Amerika Serikat (AS)  siap terjunkan robot bawah air untuk mengukur seberapa cepat perubahan iklim dan mencairnya lapisan es yang luas di sekitar Antarktika. Penelitian itu juga untuk melihat apakah hal ini berimplikasi pada naiknya permukaan air laut.

Laboratorium Propulsi Jet (Jet Propulsion Laboratory/JPL)  milik NASA sedang mengembangkan  sebuah prototipe kendaraan selam di dekat Los Angeles, diuji di kamp laboratorium Angkatan Laut AS di Kutub Utara.  Rencananya, alat itu nantinya akan ditempatkan di bawah Laut Beaufort yang membeku di utara Alaska pada Maret tahun depan.

Dari penjelasan Paul Glick, seorang insinyur Robotika JPL dan peneliti utama untuk proyek IceNode, dalam situs resmi NASA mengatakan Robot-robot ini merupakan platform untuk membawa instrumen sains ke lokasi-lokasi yang paling sulit dijangkau di Bumi.

Disebutkan bahwa penelitian itu  ditujukan untuk menyediakan data yang lebih akurat guna mengukur laju pemanasan air laut di sekitar Antarktika yang mencairkan es pantai benua itu, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk meningkatkan model komputer guna memprediksi kenaikan permukaan laut di masa mendatang.

Peneliti menjadikan  lapisan es terbesar di dunia sebagai fokus utama hampir 1.500 akademisi dan peneliti yang berkumpul minggu ini di Chili selatan dalam sebuah  konferensi Komite Ilmiah Penelitian Antarktika ke-11.

Berdasarkan Analisis JPL menemukan bahwa penipisan dan runtuhnya lapisan es Antarktika telah mengurangi massanya sekitar 12 triliun ton sejak 1997, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya. Jika mencair seluruhnya menurut NASA, hilangnya lapisan es benua itu akan meningkatkan permukaan air laut global sekitar 200 kaki (60 meter).

Lapisan es Antarktika merupakan bongkahan air tawar beku yang mengapung dan membentang bermil-mil dari daratan ke laut. Terbentuknya lapisan es membutuhkan waktu ribuan tahun. Lapisan es itu berfungsi seperti penopang raksasa yang menahan gletser agar tidak mudah meluncur ke lautan di sekitarnya.

Dilihat dari gambar citra satelit menunjukkan bahwa bagian luar dari lapisan es tersebut telah pecah menjadi gunung es pada tingkat yang lebih tinggi daripada kemampuan alam untuk mengisi kembali pertumbuhan lapisan es.

Meningkatnya suhu lautan mengikis juga lapisan es dari bawah. Sebuah fenomena yang para ilmuwan harapkan dapat diteliti dengan tingkat kepresisian yang lebih tinggi menggunakan wahana IceNode yang dapat tenggelam.

Kendaraan berbentuk silinder ini panjangnya sekitar 8 kaki (2,4 meter) dan diameternya 10 inci (25 cm), yang nantinya akan dilepaskan dari lubang bor di es atau dari kapal di laut.

Ketika sampai di sasarannya, kapal selam tersebut akan menjatuhkan pemberatnya dan mengapung ke atas untuk menempelkan diri ke bagian bawah lapisan es dengan melepaskan roda pendaratan bercabang tiga yang keluar dari salah satu ujung kendaraan.

Diharapkan IceNode akan terus merekam data dari bawah es hingga jangka waktu satu tahun, termasuk fluktuasi musiman, sebelum melepaskan diri untuk kembali ke laut lepas dan mengirimkan pembacaan melalui satelit. (udt/it)

 

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru