Aktivitas Tinggi, Stres Dan Krisis Kesehatan Seksual Dikalangan Milenial

4
235
Generasi Millenial Merupakan Generasi Yang Memiliki Etos Kerja Yang Tinggi, Yang Mana Hal Tersebut Terkadang Dapat Membawa Permasalahan Dalam Kehidupan Seksualnya

 

Isuterkini.com| Penyebutan generasi millennial sudah bukan isilah asing dikalangan masyarakat. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.  Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers.

Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Menurut usia, generasi millenial merupakan generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995. Umumnya usia generasi millenial pada saat ini berada di angka 27 hingga 42 tahun.

Generasi millenial merupakan generasi yang memiliki etos kerja yang tinggi, yang mana hal tersebut terkadang dapat membawa permasalahan dalam  kehidupan seksualnya. Seseorang yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi, biasanya mudah mengalami stres, lantaran beban pikirannya yang terlalu banyak menumpuk pada dirinya.

Justin Lehmiller, seorang peneliti di Kinsey Institute menyebutkan bahwa “Stres adalah salah satu pembunuh libido terbesar“. masih menurut Justin, kaum milenial adalah kelompok yang sangat stres dalam banyak hal, terutama dibandingkan dengan Generasi X.

Karena generasi millennial merupakan generasi yang  mudah alami stres sehingga kebanyakan dapat menjadi faktor penyebab minimnya kehidupan seksual setelah menikah. Penggunaan media sosial dan pengaruh internet dalam segala aspek kehidupan pun dapat menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kehidupan seksual pada generasi millenial.

Diberitakan oleh  BBC.  dengan menutip pernyataan Stephen Synder, seorang terapis seks di Kota New York, menggambarkan bahwa media sosial menjadi pengalih perhatian dari aktivitas interpersonal fisik, seperti berhubungan seks dan menyebabkan terjadinya pernikahan tanpa seks.

Perkembangan teknologi digital, semua orang lebih mudah mengakses segala hal yang ada di dunia, salah satunya adalah pornografi. Tak jarang banyak orang lebih memilih menonton pornografi untuk meningkatkan pengalaman seksual tanpa perlu melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

“Di abad ke-20, beberapa pria cenderung memiliki perilaku seksual kompulsif dengan banyak wanita, sekarang mereka cenderung hanya menonton banyak pornografi,” kata Synder.

Dikutip dari halodoc.com Banyak faktor emosional dan psikologis yang dapat memengaruhi keinginan seseorang untuk berhubungan intim. Masalah kesehatan mental akibat kecemasan, depresi, kelelahan, harga diri yang buruk, atau pelecehan seksual sebelumnya dapat mengurangi minat seseorang dalam aktivitas seksual.

Masalah hubungan termasuk kurangnya kepercayaan, konflik, dan komunikasi yang buruk, juga dapat jadi penyebab menurunnya gairah. Pada pria, penyebab gairah seksual menurun bisa jadi karena kadar testosteron yang rendah. (it)

 

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini