Update.com| Sehubungan dengan keberadaan sistem rudal S-400 buatan Rusia yang dimiliki oleh dua negara sekutunya, Turki dan India, pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan perhatian khusus. AS mengecam sekutunya di NATO, Turki, atas keputusannya membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia itu.
Menurut pemberitaan The National Interest sebuah media yang berbasis di AS memberi alasan bahwa AS khawatir dengan sistem pertahanan udara S-400 Rusia dan menekan India untuk meninggalkan rencana mengakuisisi senjata yang sama dari Moskow karena kekhawatiran AS tidak terlepas dengan pengoperasian F-22 , F-35 , dan B-2 yang dilaporkan dapat menghindari deteksi dari sistem rudal ini.
Dalam penilaian The National Interest, AS khawatir jet-jet silumannya dapat terlihat oleh S-400. Jet tempur siluman F-22 dan F-35, serta pembom siluman B-2 Spirit, mengandalkan kecepatan dan kemampuan untuk masuk dan keluar dari zona radar pertahanan udara dengan cepat.
“Namun S-400 telah menjadi semakin canggih karena mereka sekarang mengkomunikasikan data radar mereka secara real-time,” begitu bunyin tulisan National Interest yang dikutip Sputnik, hari ini, Sabtu (27/03/2021).
The National Interest menyebutkan fitur ini memungkinkan S-400 untuk menghilangkan keuntungan yang dimiliki jet AS untuk memberi senjata Rusia itu kemampuan untuk secara efektif melacak dan menembak jatuh pesawat siluman Amerika.
“Ini cukup signifikan mengingat bahwa, terutama dalam kasus F-22 dan F-35, kecepatan itu sendiri, yang diwujudkan melalui kemampuan untuk secara instan menggeser posisi di langit dan bermanuver di luar jangkauan, adalah taktik yang banyak dicari ketika datang. untuk menghindari pendeteksian dengan terbang menjauh atau “keluar” dari bidang pandang radar,” tulis The National Interest .
Lebih lanjut The National Interest menuliskan, jika satu aperture radar atau amplop deteksi S-400 beroperasi dengan kemampuan untuk dengan cepat mengirim data pelacakan ke yang lain, pertahanan udara musuh mungkin memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membuat track loop terus menerus dan bergerak lebih dekat pada keterlibatan yang sebenarnya.
Dikabarkan AS mengklaim pada saat itu bahwa motif sanksi dan pembekuan penjualan F-35 ke Ankara adalah ketidakcocokan senjata Rusia dengan jaringan pertahanan NATO. Belakangan, Washington menuduh bahwa Moskow dapat memperoleh informasi penting tentang F-35 melalui S-400 yang ditempatkan di Turki, tetapi menolak untuk bekerja sama dengan Ankara untuk mencegah potensi kerentanan. (iu)
S-400 Rusia emang canggih
AS tau takut juga ya
Indonesia juga harus punya ..untuk jaga perbatasan
Pemburu Siluman… UFO juga bisa ditembak..
As lwbih canggih lah
Kapan indonesia punya barang sperti itu