Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang Sepakat Bentuk Pakta Keamanan Baru Saingi China-Korut

4
229
Joe Biden Umumkan Kerangka Keamanan Baru Bersama Presiden Korea Selatan Dan Perdana Menteri Jepang Pada Pertemuan Puncak Trilateral Di Camp David

 

Isuterkini.com| Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden Dikabarkan mengumumkan kerangka keamanan baru dengan Presiden Korea Selatan (Korsel)  Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak trilateral di Camp David,  Jumat (18/08/2023) kemarin waktu setempat.

Diketahui bahwa AS, Jepang dan Korsel telah menyepakati pakta trilateral bersejarah yang bertujuan melawan ancaman China dan Korea Utara (Korut). Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Biden.

Kesepakatan, yang dikenal sebagai “Prinsip Camp David,” AS, Jepang, dan Korsel akan berkomitmen untuk berbagi informasi intelijen, memperkuat sistem pertahanan rudal, dan mengadakan latihan militer bersama di Indo-Pasifik.

Sebagai bagian dari kesepakatan, ketiga negara juga akan membentuk hotline diplomatik untuk saling berkonsultasi jika terjadi krisis internasional. Pakta tersebut bukanlah perjanjian keamanan atau pertahanan formal antara Korsel dan Jepang, dua negara yang saling bersaing dengan sejarah panjang konflik di wilayah tersebut.

Dikabarkan bahwa Pakta ini merupakan pemulihan hubungan yang nyata antara kedua negara dan dimaksudkan untuk mengirim pesan bahwa Amerika Serikat  berkomitmen untuk sekutunya di Asia Timur dalam menghadapi tantangan yang berkembang dari China, Korut dan Rusia.

Diberitakan oleh Newsweek dengan melansir pejabat administrasi Biden kepada wartawan melalui telepon saat meninjau KTT mejelaskan bahwa ini akan menginformasikan kepada semua orang bahwa kami di sini untuk tinggal di kawasan Indo-Pasifik.

Dari penjelasan para pengamat, menyampaikan pujian bahwa KTT trilateral dan pakta baru tersebut sebagai terobosan diplomatik yang signifikan dengan potensi untuk memberikan dampak mendalam pada masalah keamanan di Asia Timur.

“KTT ini penting dan bersejarah dalam beberapa hal,” kata Jeffrey Hornung, pakar keamanan Asia Timur di Rand.

Masih menurut Hornung dan pakar lainnya, kerangka itu tidak akan menghentikan Korut untuk melanjutkan pengembangan senjata nuklirnya atau menekan China untuk segera menghentikan dorongannya untuk menegaskan dominasinya di kawasan itu.

“Tapi yang dilakukannya adalah memperkuat kemampuan pencegahan. Upaya ini melindungi dan bersiap untuk yang terburuk. Jika mereka tidak bisa mendapatkan denuklirisasi Korea Utara, maka AS dan sekutunya lebih siap dan lebih siap untuk merespons,” beber Hornung.

Meskipun demikian, mesti dilihat bagaimana Pyongyang, Beijing, dan Moskow akan merespons AS yang memperdalam hubungannya dengan dua kekuatan demokrasi di Asia. KTT berlangsung pada saat ketegangan meningkat antara Barat dan Rusia serta China, sekutu era Perang Dingin yang semakin dekat sejak invasi Rusia ke Ukraina.

KTT itu sendiri akan mengingatkan upaya yang telah dilakukan pemerintahan Biden untuk menyatukan negara-negara demokratis untuk melawan ancaman dari rezim otokratis. Pejabat dari AS, Jepang, dan Korsel telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan pertemuan di Camp David.

Biden secara pribadi terlibat musim gugur lalu, ketika dia bertemu dengan Yoon dan Kishida di sela-sela pertemuan puncak di Kamboja untuk mendesak mereka menyetujui pertemuan trilateral, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Menurut rencana, Yoon dan Kishida dijadwalkan tiba hari ini waktu AS dengan delegasi mereka ke Camp David. Biden telah berada di Camp David sejak Kamis malam, mempersiapkan pertemuan puncak dengan tim keamanan nasionalnya.

Para pemimpin akan bertemu secara terpisah dengan Biden dan juga bersama sebagai satu kelompok. Biden, Kishida, dan Yoon mengadakan konferensi pers Jumat sore untuk menguraikan kerangka keamanan baru. (it)

 

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini