Update.com| Diketahui bahwa bekas penjara Kalisosok di Surabaya memiliki sejarah yang cukup melegenda. Penjara ini dibangun sejak abad 18 oleh Belanda dan konon menjadi tempat yang nyaman bagi warga yang bersalah. Sebab, penjara ini disebut memiliki taman indah dan tempat yang nyaman.
Bekas Penjara Kalisosok saat ini sedang pembersihan. Diketahui bahwa penjara tersebut ditumbuhi semak-semak tumbuhan liar yang membuat kesan angker juga tak luput dibabat bersih. Bangunan cagar budaya dengan luas lahan 3 hektar lebih itu, kini mulai terlihat sedikit terang.
Dari penjelasan yang disampaikan oleh Retno Hastijanti, Ketua TACB Surabaya mengatakan, pembersihan ini menjadi langkah awal untuk melakukan pemetaan. Tentu saja sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Analisa zonasi yang dilakukan harus secara terintegrasi. Nantinya, kami akan menggunakan berbagai layer peta yang ada dari berbagai zaman dan pendudukan. Karena, bekas Penjara Kalisosok ini tidak hanya pernah dikelola oleh Indonesia, tapi Jepang dan Belanda juga,” kata Retno kepada wartawan di Surabaya, hari ini, Selasa (13/04/2021).
Upaya itu merupakan perlindungan cagar budaya dengan menetapkan batas-batas keluasan, serta pemanfaatan ruang berdasarkan hasil kajian. Retno menjelaskan, pembersihan ini memiliki dua tahapan. Pertama, pembersihan untuk membuka dan membuat akses masuk dan keluar eks bangunan Penjara Kalisosok.
“Pada tahapan itu cukup lazim dilakukan agar dapat membersihkan bagian lain yang tidak tersentuh oleh alat berat. Tahap dua itu ya pembersihan inti. Kemungkinan setelah lebaran,” tutur Retno.
Nantinya ada empat zonasi yang akan dianalisis. Yakni zona inti, penyangga pengembangan dan penunjang. Sehingga, nanti akan menentukan fungsi ruangan dari bangunan cagar budaya baik secara vertikal maupun horizontal.
“Analisa dari keempat zona tersebut akan dikombinasikan dengan prioritas narasi sejarah, serta prinsip pelestarian kota. Nanti berkaitan dengan sejarah perkembangan kota,” ujarnya.
Namun, ada beberapa prioritas prinsip pelestarian kota yang harus dilestarikan, yakni keterkaitan dengan peristiwa 10 Nopember 1945. Prinsip pelestarian nantinya bersifat terbuka dan akan melibatkan banyak pihak, termasuk para komunitas pegiat sejarah di Surabaya.
Sementara Pengamat Sejarah Kota Surabaya, Purnawan Basundoro mengatakan sebagai kota bersejarah, aspek kesejarahan Surabaya perlu diselamatkan. Tujuannya anak-anak muda Surabaya tahu betul tentang sejarah budaya kota tempat tinggalnya.
Masih menurut Purnawan, Aspek kesejarahan tidak dirawat, maka akan hilang, Surabaya itu Kota Pahlawan, tapi kalau tidak diajarkan, anak muda tidak akan tahu sejarahnya. (iu)
Mantap
Kalisosok di Surabaya sangat bersejarah
Harus dipelihara situs bersejarah supaya menjadi kenangan bagi generasi berikutnya
Setuju Bu Retno, kalau bisa tempat bersejar di seluruh Indonesia di bersihkan agar tiap anak muda di daerah Atau seluruh Indonesia masing-masing tidak lupa akan sejarah yang ada
Dilestarikan…ada nilai sejarahnya.
Mesti begitu supaya terpelihara
bagus itu di bersihkan, bisa jadi spot foto
di buat jadi taman kan bagus, apalagi itu tempat bersejarah
bangunan bekas peninggan Belanda.
bagus itu di bersihkan, bisa jadi spot foto
di buat jadi taman kan bagus, apalagi itu tempat bersejarah
bangunan bekas peninggan belanda
Dukung program pelestarian situs budaya
Wajib dijaga kelestariannya
Konsisten dong jaga situs bersejarah jangan tunggu mau rusak baru di perbaiki
setuju bu Retno, kalau bisa tempat bersejar di seluruh indonesia di bersihkan agar tiap anak muda di daerah atau seluruh indonesia masing-masing tidak lupa akan sejarah yang ada
setuju bu Retno, kalau bisa tempat bersejar di seluruh indonesia di bersihkan agar tiap anak muda di daerah atau seluruh indonesia masing-masing tidak lupa akan sejarah yang ada.
setuju bu retno, kalau bisa tempat bersejar di seluruh indonesia di bersihkan agar tiap anak muda di daerah atau seluruh indonesia tidak lupa akan sejarah yang ada.
Jauh lebih angker ALKATRAS
Ditinggal lama, penghuninya banyak itu..
Harus dijaga smuanya