Isuterkini.com| Ehud Olmert yang juga merupakan Mantan Perdana Menteri (PM) Israel sampaikan kekhawatirannya soal dukungan internasional terhadap Isreal terkikis dengan cepat sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Menyikapi hal itu, Olmert menyalahkan PM Benjamin Netanyahu dan strategi perangnya sebagai penyebab menurunnya dukungan. Olmert juga mencetuskan bahwa perang melawan Hamas di Jalur Gaza seharusnya diakhiri karena Israel sudah meraih kemenangan.
Diberitakan oleh Al Arabiya, seperti dikutip, hari ini, Sabtu (06/07/24) memberitakan pernyataan itu disampaikan Olmert, yang menjabat PM Israel periode tahun 2006-2009 lalu, dalam wawancara dengan wartawan Al Arabiya English, Rosanna Lockwood, baru-baru ini.
“Saya pikir sebagian besar negara-negara yang mendukung Israel pada dasarnya masih menjadi pendukung dan sahabat negara Israel dan rakyat Israel, tapi belum tentu mendukung pemerintah Israel,” kata Olmert dalam melalui sebuah pernyataan.
BERITA MENARIK : Para Analisi Bilang Israel Kalah Telak Dalam Perang Lawan Hamas di Gaza
Selanjutnya mantan Perdana Menteri Israel itu kembali menyalahkan bahwa penurunan dukungan global untuk Tel Aviv itu sebagai akibat kesombongan dan kebrutalan Netanyahu.
“Ini adalah akibat dari sikap terhadap perdana menteri. Saya pikir ini bukanlah perubahan dramatis atau fundamental dalam sikap dasar negara-negara tersebut terhadap negara Israel dan rakyat Israel,” tutur Olmert.
Lebih lanjut dalam wawancara tersebut Olmert mengomentari perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Olmert menegaskan bahwa perang harus dihentikan sekarang karena Israel sudah menang terhadap faksi Hamas.
“Perang seharusnya dihentikan sekarang. Saya tidak melihat manfaat signifikan apa pun untuk melanjutkan konfrontasi militer. Israel telah memenangkan konfrontasi militer ini. Hamas telah melemah secara dramatis. Sekarang saatnya untuk memulangkan semua sandera secepat mungkin,” papar Olmert.
Olmert juga menuduh Netanyahu lebih memprioritaskan karier politiknya di atas kepentingan negara Israel. Dia meragukan Netanyahu akan menyetujui gencatan senjata dengan Hamas jika hal itu berarti mempertaruhkan dukungan dari anggota garis keras dalam koalisi pemerintahannya.
BERITA MENARIK : Perang Dunia Ketiga Segerah Dimulai, AS Dikabarkan Telah Persiapkan Ini
“Berdasarkan pengalaman yang kami miliki dengan Netanyahu, dia akan lebih mengutamakan kepentingan pemerintahannya dan mengutamakan stabilitas koalisi ini dibandingkan kepentingan nasional Israel,” beber Olmert.
Terkait tuduhan kejahatan internasional kepada Netanyahu, Olmert mengatakan dirinya tidak meyakini bahwa Netanyahu harus diadili atas kejahatan perang. Dia juga membela tindakan pasukan Israel dalam perang di Jalur Gaza.
Olmert mengakui hilangnya banyak nyawa warga sipil Palestina dalam operasi militer Israel di Jalur Gaza. Namun dia menyalahkan Hamas, dan menuduh kelompok militan Palestina itu bersembunyi di dalam infrastruktur sipil dan tuduhan ini telah dibantah oleh Hamas.
Berdasarkan laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, menyebutkan sedikitnya 38.011 orang tewas akibat rentetan serangan Israel selama nyaris sembilan bulan terakhir perang berkecamuk di Jalur Gaza. Sekitar 87.445 orang lainnya mengalami luka-luka akibat perang di wilayah tersebut. (it)
Opa Olmert benar tuh kalau paman Netanyahu bikin Israel kurang simpati dunia
Semoga aja Netanyahu dengar nasehat Olmert
Kita lihat saja kelanjutan dukungan-dukungan ke israel berkurang atau beetambah
Israel emang brutal lakukan genosida di jalur Gaza
Ya udah kembali pilih Pak Olmert saja pada pemilu berikutnya jangan pilih Pak Netanyahu
Netanyahu manusia haus dara lapar daging bahaya
Opa Ehud Olmert benar sekali kalau Netanyahu semakin kepercayaan dunai pada Israel turun