Update.com| Melihat sikap diam negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) atas keputusan Israel memperluas fasilitas nuklir mereka, Iranpun menyampaikan sindiran. Seperti yang ramai diberitakan, saat ini Israel sedang memperluas fasilitas nuklir Dimona yang terletak di gurun Negev.
Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, melalui akun Twitternya mempertanyakan sikap sejumlah pemimpin Eropa dan juga AS atas laporan tersebut. Dalam cuitanya Javad Zarif mengatakan Israel sedang memperluas Dimona, satu-satunya pabrik bom nuklir di kawasan itu.
“Israel sedang memperluas Dimona, satu-satunya pabrik bom nuklir di kawasan itu. Sangat prihatin? Prihatin? Sedikit? Mau berkomentar? Saya pikir begitu,” tulis Javad Zarif, seperti diberitakan Sputnik hari ini, Minggu (21/02/2021).
Dari laporan citra satelit pada Kamis (18/02/201) beberapa waktu lalu, Israel Nampak sedang memperluas fasilitas nuklir di gurun Negev.
Dikabarkan bahwa sekelompok ahli independen merilis gambar-gambar baru yang menunjukkan bahwa area yang sedang dikerjakan adalah beberapa ratus meter ke selatan dan barat dari titik pemrosesan di fasilitas nuklir itu.
“Kelihatannya pembangunannya dimulai cukup awal pada 2019, atau akhir 2018, jadi sudah berlangsung sekitar dua tahun, tapi hanya itu yang bisa kami katakan saat ini,” kata Pavel Podvig, peneliti dalam program sains dan keamanan global di Universitas Princeton.
Fasilitas itu secara resmi berganti nama yang mirip dengan nama mendiang Presiden dan Perdana Menteri Israel Shimon Peres. Fungsi fasilitas bertujuan untuk melakukan penelitian nuklir Israel. Fasilitas nuklir rahasia yang dibangun dengan bantuan Prancis pada 1950-an itu sendiri telah memainkan peran kunci dalam melengkapi persenjataan nuklir Israel. (iu)