Update.com| Fenomena langka yakni hujan di puncak tertinggi lapisan es di Greenland di kuatirkan memicu tanda-tanda pencairan lapisan es. Banyak ilmuwan menilai bahwa kondisi bumi bisa dalam keadaan bahaya karena situasi ini.
Dalam pemberitaan ABC News meyampaikan lapisan es terbesar kedua di dunia setelah Antartika mengalami hujan selama beberapa jam pada 14 Agustus, dengan puncak tertinggi di 3.216 meter. Secara total, tujuh miliar ton hujan turun di Greenland selama tiga hari mulai 14 Agustus lalu, yang merupakan rekor tertinggi sejak 1950.
Dari penjelasan Indrani Das, ahli glasiasi dari Lamont-Doherty Earth Monitoring dari Columbia Universitym menyebutkan ini bukan pertanda baik untuk lapisan es. Air di permukaan es tidak bagus. Ini akan membuat lapisan es lebih rentan terhadap pencairan permukaan.
Dari laporan situs berita The Guardian menyebutkan permukaan laut global bisa naik sekitar enam meter jika semua es di Greenland mencair, meski prosesnya akan memakan waktu ratusan tahun. Namun, setelah beberapa triliun ton es yang telah hilang dari Greenland sejak 1994, es itu telah menaikkan permukaan laut serta membahayakan kota-kota pesisir di seluruh dunia.
Menurut jaringan televisi NBC News, situasi tersebut dapat membanjiri kota-kota seperti Mumbai, New York dan Amsterdam. Sementara itu, para ilmuwan mengatakan kejadian hujan ini dikenal sebagai antisiklon. Kondisi ini membuat cuaca panas bertahan hingga menciptakan gelombang panas di suatu area dalam jangka waktu yang lama.
Sebelumnya tidak ada laporan tentang hujan di lokasi ini, dengan ketinggian 3,216 meter. Dari penjelasan peneliti National Snow and Ice Data Center (NSIDC). Antisiklon di permukaan es Greenland disebabkan oleh udara hangat dan uap air yang didorong oleh tekanan udara yang tinggi dari tenggara Greenland dan pulau Baffin.
Menurut Von Walden dari Summit Station Science Coordination Office and Washington State University Amerika Serikat (AS), hujan deras ini merupakan yang pertama terjadi sejak National Science Foundation yang terletak di puncak Greenland berdiri pada akhir 1980-an. Berdasarkan pantauan satelit NASA, hujan ini memperparah pencairan es yang terjadi di kawasan ini.
Sebelumnya, pencairan es di Greenland hanya terjadi akibat kenaikan suhu semata seperti terjadi pada 2012 dan 2019. Tapi, baru kali pertama pencairan es makin parah akibat terjadi hujan deras seperti diungkap Christopher Shuman, glasiologis dari UniversitasMaryland, AS, yang berkantor di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard, NASA. (iu)
Bahaya juga kalau sampai mencair
Kalau es mencair bakal tenggelam pulau pulau yang kecil
Situasi yg bahaya,
Pasrah sm allah swt aja lah yg mempunyai alam jagad raya… Pasti memberikan yg terbaik
Bumi ini akan rusak karena ula manusia sendiri, sistem ekologi dengan perkembangan teknologi dan akal manusia diluar batas jadi inginnya merusak terus dengan cara uji coba penelitiannya. Kalau manusia ga sadar bumi ini akan amblas. Manusia saat ini mempercepat kiamat.
Eman eman
Saatnya menanam 1 Pohon 1 org…
Ayoo..Jaga Bumi