Guna Terima Pesawat Pembom Nuklir, Rusia Bangun Pangkalan Udara di Suriah

0
470

Update.com|Untuk mempersiapkan kemampuan  dalam menerima pesawat pembom nuklir strategis, pihak  Rusia melakukan modernisasi Pangkalan Udara Hmeimim di Latakia, Suriah barat, sebagai langkah penguatan kehadiran Rusia di negara tersebut.

“Langkah ini sebagai bagian dari rencana Moskow memperkuat kehadiran Rusia di negara itu,” begitu dilaporkan oleh  surat kabar Nezavisimaya Gazeta dari Rusia.

Masih menurut Nezavisimaya Gazeta, Rusia sedang memodernisasi Pangkalan Udara Hmeimim dengan membangun kembali landasan pacu untuk menerima pesawat strategis jarak jauh yang mampu membawa senjata nuklir.

Dikabarkan oleh  media Rusia, pesawat pembom strategis akan mampu, jika perlu, untuk menyerang teroris Suriah dan mendukung Skuadron Mediterania Rusia.

Mengutip analis Amerika Serikat (AS) Joseph Trevithick Surat kabar tersebut mengatakan Rusia membuat landasan pacu lebih panjang yang akan memungkinkannya mengayunkan keseimbangan geopolitik di Timur Tengah sehingga menguntungkannya.

“Pangkalan Hmeimim adalah alat penting bagi kehadiran Rusia di Suriah, dan lebih tepat untuk mengatakan di sini bahwa Rusia sedang mencoba memperluas pengaruh geopolitik dan militernya untuk mencakup seluruh Mediterania,” kataTrevithick.

Pesawat pembom Rusia yang dilengkapi rudal bersayap, yang diluncurkan dari pangkalan udara Hmeimim, dapat membahayakan target-target di Eropa dan menyerang angkatan laut musuh jika terjadi konflik. Pendapat analis AS itu, pesawat pembom juga mampu merespon lebih efektif terhadap krisis dan situasi tak terduga di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dilaporkan oleh Reuters,  Tahun lalu, otoritas Suriah setuju memberi Rusia tambahan daratan dan perairan pesisir untuk memperluas pangkalan udara militernya di Hmeimim. Kesepakatan yang ditandatangani perwakilan kedua negara pada 21 Juli dan berlaku efektif pada 30 Juli itu menyangkut wilayah darat dan laut dekat provinsi Latakia, tempat pangkalan udara itu berada.

Sebagai sekutu strategis, Rusia  mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang berkuasa sejak awal konflik Suriah pada 2011. Pada September 2015, Rusia terlibat secara langsung dengan militer dalam perang saudara dan mengubah keseimbangan, sehingga memungkinkan rezim merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak. (sya/iu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini