Hadapi China, Presiden Biden Bakal Minta Bantuan Kekuatan G7

2
170

Update.com| Negara-negara demokrasi Eropa dan sekutunya  bakal diajak oleh  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk bekerja sama mengatasi berbagai kekhawatiran tentang China . Dari penjelasan yang disampaikan  oleh pejabat senior pemerintahan AS mengatakan bahwa Bidan tidak mencari Perang.

Biden yang merupakan Presiden baru negeri Paman Sam itu, akan menggunakan pertemuan  virtual dengan Eropa untuk mencoba membangun kembali AS sebagai pemain tim multilateral setelah empat tahun kebijakan America First oleh pendahulunya, Donald Trump.

Dikabarkan Joe Biden  janji akan   memberikan dukungan dana  senilai USD4 miliar untuk upaya vaksinasi virus corona global serta  membawa kembali Amerika Serikat ke dalam kesepakatan iklim Paris, dan prospek belanja pengeluaran hampir USD2 triliun yang dapat meningkatkan ekonomi AS dan global.

Menurut rencana, Presiden Biden akan bertemu dengan para pemimpin G7 dari Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada dan Jepang melalui konferensi video pada pukul 9 pagi. Biden juga berencana bergabung dengan mereka dalam pertemuan tatap muka yang diselenggarakan Inggris musim panas ini.

Pada pertemuan itu, Biden akan berpidato di sesi online Konferensi Keamanan Munich, yang biasanya diikuti para pemimpin global teratas.

Pesan yang akan disampaikan Biden akan  menegaskan bahwa demokrasi, bukan otokrasi, menawarkan jalan terbaik ke depan bagi dunia.

“Dia akan membuat kasus yang kuat dan percaya diri bahwa demokrasi adalah model terbaik untuk menghadapi tantangan zaman kita. Demokrasi tidak terjadi secara kebetulan. Kita harus berjuang untuk itu,” kata  pejabat senior pemerintahan AS.

Masih menurutnya, Biden akan menyampaikan pandangannya bahwa kekuatan ekonomi pasar utama dan demokrasi harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan pesaing kekuatan besar seperti Rusia dan China, serta berbagai tantangan transnasional mulai dari proliferasi nuklir hingga perubahan iklim dan keamanan siber.

Suksesor Trump itu akan berbicara secara khusus tentang tindakan bersama yang dia yakini telah diambil Rusia untuk mengguncang dan merusak demokrasi di Amerika Serikat, Eropa dan di tempat lain.

“Biden akan meminta para sekutu untuk berdiri teguh dengan Washington,” tutur pejabat itu.

Terkait dengan  China, ekonomi terbesar kedua di dunia, Biden akan mendesak negara-negara demokrasi untuk bekerja sama melawan praktik dan kebijakan pemerintah China yang dia gambarkan sebagai pelecehan ekonomi dan bertentangan dengan nilai-nilai.

Saat ini Amerika  sedang meninjau kebijakan China di berbagai bidang, termasuk kebijakan pembangunan dan perdagangan militer, tindakannya di Hong Kong, perlakuan terhadap minoritas Uighur di Xinjiang dan penanganannya terhadap wabah virus corona.

“Dia akan menjelaskan dalam pidatonya bahwa dia tidak mencari konfrontasi, dia tidak mencari Perang Dingin baru, tetapi dia mengharapkan persaingan yang ketat dan dia menyambutnya,” tandas  pejabat itu.

Sehubungan dengan  program nuklir Iran, Biden akan mengatakan Amerika Serikat berharap kembali terlibat dalam diplomasi di tengah upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan Trump.

Dalam bidang ekonomi, Biden akan mendesak para pemimpin G7 lainnya untuk terus berinvestasi besar-besaran di ekonomi mereka untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut pejabat senior tersebut mengatakan, Ketakutan Biden  bukanlah karena kita melakukan terlalu banyak, tetapi yang kita lakukan terlalu sedikit. Ini adalah era untuk aksi dan investasi, bukan untuk penghematan dan itu akan menjadi bagian penting dari pesan tersebut. (iu)

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini