Isuterkini.com| Peter D Zimmerman, seorang fisikawan nuklir asal Amerika Serikat melalui kolom opini yang dirili di situs Military mengatakan perang dunia 3 telah dimulai. Peter D Zimmerman mengatakan Perang Dunia 3 sudah dimulai, namun melawan virus.
Pernyataannya yang dimaksud bukan konflik antar negara melainkan perang melawan virus Covid-19 yang menyerang seluruh negara di dunia selama tiga tahun terakhir bahkan sempat menjadi pandemi. Banyak pasien yang terinfeksi meninggal, fasilitas kesehatan sempat kewalahan, dan ekonomi lumpuh.
“Anda mungkin tak menyadari itu perang untuk kematian, karena perang ini tanpa bom atau peluru. Musuh kita adalah virus SARS-Cov-2, yang menyebabkan Covid-19,” ujar Zimmerman.
Lebih lanjut Zimmerman menyampaikan virus bertujuan yaitu menaklukkan sel manusia dan mengubahnya jadi pabrik untuk membuat lebih banyak virus. Zimmerman juga menerangkan AS kalah telak di perang dunia ketiga ini.
Zimmerman membandingkan jumlah tentara Amerika Serikat yang meninggal di Perang Dunia II dan Perang Dunia 3. Sekitar 400 ribu tentara Amerika meninggal dalam 43 bulan sementara saat Perang Dunia II hanya 203 ribu warga Amerika dalam tujuh bulan.
Llmuwan itu juga menyebutkan bahwa warga AS yang tewas oleh virus tiga kali lebih cepat dibanding tentara mereka yang tewas karena peluru Jerman dan Jepang. AS mengalami penurunan jumlah kasus Covid-19 dan korban yang meninggal. Sekilas, menurut dia ini dianggap kemenangan.
Akan tetapi kata Zimmerman, sesungguhnya virus itu bermutasi dan membentuk varian baru yang dianggap lebih mematikan salah satunya Omicron. Korban kian banyak dan upaya mengurangi keganasan virus, sejumlah negara membuat vaksin. Komunitas internasional pun saling bekerja sama untuk mendapat vaksin.
Ia juga menjelaskan bahwa efektivitas vaksin hanya sekitar 50 hingga 80 persen. Bagi individu yang sudah diinokulasi pun bisa terinfeksi Covid-19 dan semua orang harus mengakui fakta ini. Namun umat manusia bukannya tidak berdaya. Sama seperti pasukan mengenakan pelindung tubuh sebelum berperang, manusia memiliki perlindungan fisik yakni antibody.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Philip Ingram, jurnalis yang fokus di isu keamanan, siber, Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir dan Bahan Peledak, mengatakan tak ada definisi paling tepat untuk menyebut perlawanan terhadap SARS-CoV-2 adalah Perang Dunia 3.
Ingram dalam sebuah opini yang dirilis Grey Hare Media Menyebutkan senjata pemusnah massal yaitu virus, itu adalah manusia, semua orang di planet bumi karena siapa pun bisa membawa, siapa pun bisa menyebarkan, siapa pun bisa terpapar, siapa pun bisa mati karenanya. (it)
Berbahaya sekali
Setuju lebih berbahaya virus dari pada bom
Perang pakai virus lebih murah dan lenih cepat
Mengerikan virus itu
Betul sekali selama 3 tahun ini sangat mengerikan