Isuterkini.com| Rasa takut merupakan emosi yang penting sebagai respon naluriah terhadap bahaya yang meningkatkan peluang manusia untuk bertahan hidup. Rasa takut biasanya membuat bulu kuduk berdiri, jantung berdebar kencang, dan rasa dingin di perut. Emosi ini bisa melumpuhkan, menjijikkan, namun anehnya juga menyenangkan.
Akan tetapi, rasa takut tidak selalu tepat pada kasus seperti gangguan kecemasan dan stres, respon rasa takut bisa berlebihan dan tidak sesuai dengan situasi, sehingga mengganggu kesehatan mental dan kualitas hidup penderitanya.
Kabar baiknya, tim yang dipimpin oleh ahli saraf Hui-Quan Li dari Universitas California San Diego telah memetakan perubahan kimia otak dan sinyal saraf pada tikus yang mengalami ketakutan yang sangat besar. Hebatnya lagi, mereka juga menemukan cara untuk mematikannya.
Berita Menarik : Meskipun Sudah Mati, Ilmuwan Ciptakan Mesin Untuk Menambah Panjang Nyawa
Diberitakan oleh Science Alert seperti dikutip hari ini, Sabtu (16/03/24) ahli neurobiologi Nicholas Spitzer dari UC San Diego menyampaikan pahwa pihaknya menemukan wawasan penting mengenai mekanisme yang terlibat dalam generalisasi rasa takut.
“Manfaat dari memahami proses-proses ini pada tingkat detail molekuler apa yang terjadi dan di mana hal itu terjadi memungkinkan intervensi yang spesifik terhadap mekanisme yang mendorong gangguan terkait.” kata Nicholas.
Meskipun rasa takut adalah emosi yang normal, rasa takut yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Memahami cara kerja sakelar ketakutan ini dapat membantu kita mengembangkan cara yang lebih efektif untuk mengelola dan mengatasi rasa takut.
Berita Menarik : Temuan Revolusioner Para Ilmuan Dengan Menciptakan Baterai Berbahan Dasar Darah
Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang sakelar ketakutan. Namun, temuan ini membuka pintu bagi kemungkinan baru untuk membantu orang-orang yang berjuang dengan rasa takut dan kecemasan.
Untuk diketahui bahwa rasa takut yang berlebihan dapat menyebabkan fobia terhadap situasi atau objek tertentu yang tidak proporsional dengan realitas obyektif, dan mengganggu kehidupan seseorang. Kebanyakan fobia pada dasarnya menunjukkan karakteristik yang sama, dan hanya berbeda pada fokus atau obyek ketakutannya.
Menurut laman Medical News Today fobia merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan ekstrem dan tidak rasional terhadap suatu situasi, makhluk hidup, tempat, atau objek tertentu. (it)
Keren nih hasil penelitian bisa membantu manusia mengatasi rasa takut
Manusia makin canggih saja ya, apapun dikerjakan meskipun membantu manusia dalam segala hal, tapi lumayan menakutkan
Knepa jadi menakutkan Pak? bukannya itu hal baik
Menakutkan karena kemajuan teknologi memiliki sisi negatif yang cenderung merusak
Sangat setuju sih kalau takut berlebihan rasa dapat menyebabkan fobia yang merusak
Sains memang sudah menuju kepuncak yang hampir hampir bisa kembali merusak manusia