Ingin Tahu Cara Sel Berkembang Dan Berkomunikasi, Ilmuwan AS Ciptakan Manusia Monyet

16
260

Update.com| Sebuah kelompok peneliti di Amerika Serikat (AS) memicu perdebatan baru tentang etika eksperimen. Para ilmuwan menyuntikkan sel induk manusia sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi banyak jaringan tubuh yang berbeda  ke dalam embrio monyet.

Dikabarkan Para ilmuwan dari Salk Institute di California AS telah menghasilkan mahkhluk campuran manusia monyet dengan selinduk manusia. Mereka telah menghasilkan chimera manusia monyet setelah menumbuhkan sel manusia dalam embrio monyet.  Hal ini dilakukan mereka  sebagai  upaya untuk lebih memahami tentang bagaimana sel berkembang dan berkomunikasi satu sama lain.

Diketahui bahwa kata chimera sebenarnya adalah mahluk fiktif dari mitologi Yunani yang digambarkan sebagai campuran dari berbagai mahluk hidup. Saat ini, istilah itu kerap digunakan untuk menggambarkan makhluk yang dibuat dari gabungan dua genetik yang berbeda.

Terkait penelitian gila itu,  para  ahli etika di Inggris menyampaikan keprihatinan, dengan mengatakan pekerjaan itu menimbulkan tantangan etika dan hukum yang signifikan dan membuka kotak pandora untuk chimera manusia-bukan manusia.

Profesor Juan Carlos Izpisua Belmonte yang memimpin penelitian ini mengatakan pekerjaan mereka dapat membuka jalan untuk mengatasi kekurangan organ yang dapat ditransplantasikan serta membantu memahami lebih banyak tentang perkembangan awal manusia, perkembangan penyakit, dan penuaan.

Diberitkan oleh The Mirror, hari ini, Jumat (16/04/2021), Belmonte mengatakan bahwa pendekatan chimeric ini bisa sangat berguna untuk memajukan penelitian biomedis tidak hanya pada tahap paling awal kehidupan, tetapi juga tahap kehidupan terbaru.

Sebelumnya Belmonte dan timnya pernah menciptakan hibrida manusia-babi pertama pada 2017, di mana mereka memasukkan sel manusia ke dalam jaringan babi tahap awal tetapi menemukan bahwa sel manusia di lingkungan ini memiliki komunikasi molekuler yang buruk.

Hasil yang dipublikasikan di jurnal Cell, menunjukkan bahwa sel induk manusia bertahan dan terintegrasi dengan efisiensi relatif. Embrio chimeric manusia-monyet dipantau di laboratorium selama 19 hari sebelum dihancurkan.

Komentar datang dari Dr Anna Smajdor, dosen dan peneliti dalam etika biomedis di Norwich Medical School, University of East Anglia yang  mengatakan Terobosan ini memperkuat fakta yang semakin tak terhindarkan kategori biologis tidak tetap kategori tersebut berubah-ubah.

Sementara itu, Profesor Julian Savulescu, direktur Oxford Uehiro Center for Practical Ethics dan co-director dari Wellcome Center for Ethics and Humanities, University of Oxford, mengatakan Penelitian ini membuka kotak pandora untuk chimera manusia-bukan manusia.

Tak ketinggalan, Sarah Norcross, direktur Progress Educational Trust, mengatakan bahwa sementara kemajuan substansial sedang dibuat dalam penelitian embrio dan sel induk, yang dapat membawa manfaat yang sama substansial, terdapat kebutuhan yang jelas untuk diskusi publik dan debat tentang tantangan etika. (iu)

16 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini