Ini Alasan Prabowo mampu Salip Ganjar Dalam Beberapa Survei Terakhir

5
353
Salin Salip Dalam Survei Antara Prabowo Subianto Dan Ganjar Pranowo Lumayan Ketat Dalam Beberapa Waktu Terakhir

 

Isuterkini.com| Persaingan para calon Presiden (Capres) jelang pilpres 2024 semakin sengit. Salin salip dalam survei antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo lumayan ketat. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap alasan elektabilitas Ganjar Pranowo kini disalip oleh Prabowo Subianto dalam beberapa survei terakhir.

Diketahui melalui simulasi survei dua nama yang dilakukan oleh LSI Denny JA pada Juli, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih mencapai 10,4 persen. Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 52 persen, sedangkan Ganjar turun ke angka 41,6 persen.

“Hasilnya head to head antara Prabowo dengan Ganjar. Prabowo di angka 52 persen versus Ganjar di angka 41,6 persen,” kata Hanggoro Doso Pamungkas,  Peneliti LSI Denny JA, dalam paparannya, Senin (31/07/23) kemarin.

Masih menurut penjelasan Hanggoro, pihaknya telah melakukan penelitian kualitatif untuk mencari penyebab gap selisih elektabilitas di antara dua nama itu. Penelitian dilakukan mulai dari focus grup discussion, analisa media, wawancara, hingga penilaian pakar atau ahli.

Ada sejumlah faktor kata  Hanggoro yang disinyalir menjadi penyebab elektabilitas Ganjar kian merosot. Menurut Hanggoro ada empat blunder yang dilakukan Ganjar dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, partai yang mengusung Ganjar.

Pertama, pengakuan Ganjar soal video porno. Dalam jajak pendapat LSI Denny JA, 86,1 persen responden menilai seorang capres tidak wajar jika suka menonton video porno. Hanya 6,5 persen yang menganggap hal itu wajar.

Kedua, PDIP dianggap melakukan blunder dengan menyatakan presiden atau capres mereka sebagai petugas partai. Jajak pendapat yang dilakukan mengungkap 69,9 persen menyatakan tak setuju seorang presiden dianggap petugas partai.

Ketiga, Ganjar melakukan blunder karena dinilai berperan pada pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ganjar dan PDIP dianggap sebagai pihak yang paling bersalah dalam kasus tersebut, selain Erick, Wayan Koster, dan Megawati Soekarnoputri.

Keempat, Ganjar dianggap melakukan blunder saat menghubungi PJ Gubernur DKI Jakarta terkait keluhan warga di Jakarta Utara. Jajak pendapat yang dilakukan LSI Denny JA mengungkap 74,7 persen menyatakan aksi Ganjar tak pantas.

Sementara dua langkah Prabowo bersamaan dengan beberapa blunder yang dilakukan Ganjar, Prabowo justru melakukan manuver yang signifikan. Pertama, sinyal dukungan Jokowi mendukung Menteri Pertahanan itu sebagai capres.

Prabowo menyalip Ganjar pada segmen pemilih yang puas pada kinerja Jokowi. Padahal, sebelumnya Ganjar unggul dalam dua survei pada Januari dan Maret. Kedua, LSI Denny JA menilai publik menyukai isu yang diusung Prabowo. Fokus isu itu disosialisasikan lewat sejumlah baliho yang disebar.  (it)

 

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini