Ini Jawaban Soal Garis Wallace Misteri Yang Membelah Kepulauan Indonesia

7
228
Misteri Garis Imajiner Yang Membelah Wilayah Indonesia Atau Yang Dikenal Dengan Garis Wallace Berhasil Diungkap Para Peneliti Setelah 160 Tahun

 

Isuterkini.com| Garis Wallace dikenal sebagai  garis evolusi distribusi spesies hewan yang pertama kali dipetakan oleh penjelajah Inggris Alfred Russel Wallace tahun 1863.  Dalam perjalanan melintasi Kepulauan Melayu dengan rangkaian lebih dari 25.000 pulau antara Asia Tenggara dan Australia,Wallace menemukan spesies yang berubah drastis melewati titik tertentu.

Sebagian besar garis melintasi wilayah Indonesia, dan beberapa negara seperti Filipina, Malaysia, Papua Nugini, dan Singapura. Terkait hal itu, ada misteri  garis imajiner yang membelah wilayah Indonesia atau yang dikenal dengan Garis Wallace berhasil diungkap para peneliti setelah 160 tahun.

Garis Wallace pada sisi garis Asia, sebagian besar spesies satwanya secara eksklusif berasal dari Asia. Namun di sisi lain yang dekat perbatasan Australia, hewannya adalah campuran keturunan Asia dan Australia.

Dalam kurun waktu lebih  dari seabad, distribusi asimetris spesies hewan melintasi Garis Wallace memperdaya para ahli ekologi. Terjadi sesuatu yang memungkinkan spesies Asia bergerak ke satu arah tetapi mencegah spesies Australia bergerak ke arah sebaliknya.

Barulah saat ini para  peneliti mengerti mengapa ada distribusi spesies hewan yang tidak merata di kedua sisi batas Garis Wallace yang selama ini masih misterius. Dalam beberapa tahun terakhir, teori baru yang diajukan para peneliti bermunculan.

Akhirnya mereka percaya bahwa distribusi spesies yang tidak merata melintasi Garis Wallace disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem akibat aktivitas tektonik sekitar 35 juta tahun yang lalu. Dalam teori itu disebutkan benua Australia memisahkan diri dari Antartika dan menabrak Asia, sehingga membentuk Kepulauan Melayu.

Melalui sebuah studi baru, yang diterbitkan oleh  jurnal Science beberapa waktu lalu, para peneliti menggunakan model komputer untuk mensimulasikan bagaimana hewan dipengaruhi oleh efek iklim yang dipicu oleh tumbukan benua.

Dalam studi terbaru itu, para peneliti  memperhitungkan kemampuan penyebaran, preferensi ekologis, dan keterkaitan evolusi lebih dari 20.000 spesies yang ditemukan di kedua sisi Garis Wallace. Hasil menunjukkan spesies Asia jauh lebih cocok untuk hidup di Kepulauan Melayu.

Diberitakan oleh Live Science, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Nasional Australia yang bernama Alex Skeels menyampaikan ketika Australia menjauh dari Antartika, itu membuka area laut dalam yang mengelilingi Antartika yang sekarang menjadi tempat Arus Sirkumpolar Antartika (ACC) berada.

Hal ini mengungkapkan bahwa perubahan iklim tidak memengaruhi semua spesies secara setara. Iklim di Asia Tenggara dan Kepulauan Melayu yang baru terbentuk tetap lebih hangat dan lebih basah daripada di Australia yang menjadi dingin dan kering. (it)

 

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini