Israel jual sistem militer Dan Senjata ke Maroko Jauh Sebelum Normalisasi Hubungan

4
169

Update.com| Dari pemberitaan yang disampaikan oleh Surat kabar Haaretz mengungkap hubungan militer rahasia antara Maroko dan Israel sudah dimulai jauh sebelum menandatangani perjanjian normalisasi hubungan kedua negara  pada Desember 2020.

Jonathan Hempel yang juga merupakan seorang Pakar militer dan ekspor keamanan Israel mengungkapkan dalam artikel yang diterbitkan Haaretz bahwa ekspor militer Israel secara diam-diam dikirim ke Maroko.

Masih menurut Jonathan Hempel Pada 1970-an, Israel mengirim tank ke Maroko, dan dari 2000 hingga 2020, pejabat dari kedua negara melakukan sejumlah kunjungan rahasia dan tidak rahasia. Hubungan antara kedua negara difokuskan pada kerja sama intelijen dan penjualan senjata.

Jonathan Hempel  juga mengatakan bahwa Israel telah menjual sistem militer, sistem komunikasi militer, dan sistem pengawasan seperti sistem radar untuk pesawat tempur, melalui pihak ketiga pada Maroko.

Dari penjelasan Jonathan Hempel diketahui bahwa  Royal Moroccan Air Force membeli tiga drone Heron yang diproduksi Israel Aerospace Industries pada 2013 dengan harga USD50 juta. Selanjutkan ia membeberkan Israel telah memberikan bantuan militer ke Maroko untuk memerangi pemberontak dari Great Sahara.

Jonthan Hempel mengindikasikan Maroko juga menerima bantuan Israel di bidang pengawasan digital. Amnesty International melaporkan pada 2017, Maroko mulai menggunakan spyware dari perusahaan Israel NSO Group untuk melacak dan mengumpulkan informasi tentang jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

Maroko juga telah memperoleh drone yang digunakan Israel untuk menyerang Jalur Gaza. Pakar tersebut menjelaskan Israel sering tidak mempublikasikan informasi resmi tentang kesepakatan senjata yang dilakukan dengan negara-negara lain.

Maroko adalah negara Arab keempat yang baru-baru ini menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel di bawah naungan Amerika Serikat (AS), setelah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan.

Diketahui bahwa kedua negara telah menandatangani empat perjanjian bilateral pada tahun lalu. Kerja sama fokus pada penerbangan langsung, pengelolaan air, pembebasan visa bagi warga kedua negara dan mendorong investasi serta perdagangan antara kedua negara. (iu)

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini