Jet Tempur Siluman F-35B Milik Korps Marinir AS Rusak Parah Terkena Peluru Sendiri

14
202

Update.com| Sebuah pesawat jet tempur siluman F-35B milik Korps Marinir Amerika Serikat (AS) rusak parah dalam insiden yang memalukan, karena blunder yang  menyebabkan Pesawat tempur itu terkena ledakan peluru yang ditembakkan dari meriamnya sendiri. Dalam insiden ini pesawat masih berhasil mendarat dengan selamat dan tidak ada yang terluka.

Seperti diberitakan oleh  Military.com, hari ini, Kamis (25/03/2021) melaporkan bahwa insiden blunder itu terjadi 12 Maret lalu. Peluru yang ditembakkan dari meriam pesawat tempur itu meledak sesaat setelah meninggalkan moncong meriam.

Pesawat tempur generasi kelima itu sedang  melakukan misi dukungan udara jarak dekat pada malam hari di sebuah range di Pangkalan Udara Korps Marinir Yuma di Arizona. Selama latihan meriam, peluru 25mm Semi-Armor Piercing High Explosive Incendiary-Tracer (SAPHEI-T) yang ditembakkan dari meriamnya meledak, menyebabkan kerusakan fragmentasi pada badan pesawat.

“Insiden ini diklasifikasikan sebagai kecelakaan Kelas A. Kecelakaan Kelas A, yang paling parah dari empat klasifikasi kecelakaan pesawat, berarti setidaknya USD2,5 juta dalam kerusakan,” kata Pusat Keamanan Angkatan Laut.

Lebih lanjut Pusat Keamanan Angkatan Laut mengatakan meskipun pesawat tempur menderita kerusakan akibat ledakan peluru, ia mendarat dengan selamat. Kapten Andrew Wood,  juru bicara Korps Marinir AS menyebutkan Kecelakaan itu tidak mengakibatkan cedera pada personel.

Diketahui bahwa F-35A  Angkatan Udara memiliki senjata internal. Sementara F-35B adalah salah satu dari tiga varian F-35. F-35B, varian short takeoff/vertical landing (STOVL), dapat bertempur dari landasan udara di darat dan kapal serbu amfibi di laut. Seperti F-35C berbasis kapal induk, ia dilengkapi dengan pod meriam yang dipasang di luar.

Menurut laporan, ketiga varian F-35 dilengkapi dengan senapan Gatling empat laras GAU-22/A 25 mm, yang mampu menembakkan lebih dari 3.000 peluru dalam satu menit. Dengan hanya 220 putaran, pilot F-35B dapat mengosongkan magazine dalam waktu sekitar 4 detik. Sebuah peluru pelacak meninggalkan jejak visual yang dapat digunakan pilot untuk melacaknya dan berpotensi menyesuaikan tembakan.

Dalam insiden itu tidak diketahui  jelas mengapa peluru yang ditembakkan dari meriam pada 12 Maret meledak setelah meninggalkan laras, tetapi insiden tersebut saat ini sedang diselidiki.Kantor pengujian dan evaluasi Pentagon melaporkan Januari lalu bahwa meriam itu tidak hanya tidak akurat, tetapi penggunaannya menyebabkan retakan yang mengganggu. (iu)

14 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini