Jokowi Sampaikan Alasan Harga Beras Meroket Saat Bagi Bansos di Tangsel

10
450
Jokowi Bilang Program Bansos Beras Jadi Salah Satu Solusi Dalam Menghadapi Situasi Perberasan Yang Saat Ini Tengah Mengalami Fluktuasi Harga

 

Isuterkini.com|  Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam kegiatan penyaluran Bantuan Pangan beras atau bansos beras di Kota Tangerang Selatan, Banten, hari ini, Senin (19/02/24). Bicara soal kenaikan harga beras,  Jokowi bilang program bansos beras jadi salah satu solusi dalam menghadapi situasi perberasan yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga.

Presiden Jokowi kemudian  menjelaskan bahwa kenaikan harga dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana El Nino di seluruh dunia. Sehingga hal ini berdampak pada kenaikan harga karena jumlah produksi menurun.

Sementara kebutuhan konsumsi beras  masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan. Berdasarkan hal itu kata Jokowi, pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat.

Baca Juga : Satelit Merah Putih 2 Milik Telkom Bakal Segerah Diluncurkan, Berikut Sejumlah Kecanggihannya

“Banyak yang gagal panen padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja,” kata Jokowi.

Tampak Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional turut hadir mendampingi Jokowi dalam kegiatan ini. Arief menyatakan, saat ini pemerintah tengah bersiap untuk melakukan penyerapan beras dari dalam negeri yang berasal dari panen raya pada Maret 2024 mendatang.

Dari penjelasan Arief, saat ini pemerintah berkomitmen melakukan upaya-upaya untuk menghadirkan keseimbangan beras di pasaran. Sehingga produsen dan konsumen menerima kebaikan dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Arief berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas 3 juta ton, kemungkinan di angka 3,5 juta ton. Sehingga dapat menurunkan tensi harga beras yang ada. Ia juga menyampaikan pemerintah sedang menyeimbangkan antara Nilai Tukar Petani khususnya tanaman pangan yang angkanya itu 116,16 persen di tingkat petani dengan harga yang di hilir.

Baca Juga : Blackvue Indonesia Rilis Dashcam Terbaru Dengan Kamera Berteknologi AI

“Ya, ini memang perlu waktu untuk sampai pada keseimbangan baru,” ujar Arief.

Sementara itu, Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog menyatakan pihaknya saat ini memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran 2024.

Masih menurut Bayu, Bulog saat ini secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi baik untuk program bansos beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baju juga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, selain menyalurkan Bantuan Pangan Beras alokasi Februari dan persiapan alokasi Maret, Bulog terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran yang diantaranya ke Pasar Induk beras Cipinang, pasar tradisional bahkan ke outlet-outlet retail modern. (it)

 

10 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini