Update.com| Dikabarkan pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk menjatuhkan sanksi terhadap belasan pejabat dan 20 entitas Rusia dan mengusir 10 diplomat Moskow. Rencana AS itu membuat ketegangan antara kedua negara semakin memanas.
Diberitakan oleh Bloomberg melalui sumber-sumber pemerintah Presiden Joe Biden yang mengatakan langkah Amerika tersebut sebagai pembalasan atas tuduhan upaya mengganggu pemilu AS dan peretasan Solar Winds. Rencananya, penjatuhan sanksi akan diumumkan hari ini, Kamis (15/04/2021) waktu Amerika.
Masih menurut penyampain sumber tersebut yang menolak diidentifikasi karena masalah ini sensitive mengatakan ada 12 pejabat pemerintah dan intelijen Rusia yang akan dijatuhi sanksi. Selain itu, 20 entitas juga akan mendapat tindakan serupa. Bahkan 10 diplomat Rusia akan diusir dari AS.
Keputusun ini mengemuka setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon hari Selasa lalu. Dalam percakapan telepon itu, Biden mengatakan bahwa AS akan membela kepentingannya.
Disampaikan juga bahwa dalam pembicaraan melalui telpon itu Biden mengusulkan pertemuan puncak antara dirinya dengan Putin untuk membahas masalah yang dihadapi kedua negara.
Terkait kekisruhan ini, Juru bicara Gedung Putih, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Keuangan AS belum bersedia berkomentar sehubungan rencana penjatuhan sanksi terhadap Rusia. Departemen Luar Negeri AS juga memilih untuk bungkam.
Diketahui bahwa penilaian komunitas intelijen AS menyimpulkan dengan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa Putin dan pemerintah Rusia mengizinkan dan mengarahkan upaya untuk memengaruhi pemilu AS tahun 2020.
Beberapa hal dari langkah-langkah yang direncanakan Moskow ditujukan ke outlet-outlet yang dikendalikan oleh dinas intelijen Rusia dan disalahkan Amerika karena menyebarkan disinformasi selama kampanye pemilu 2020.
Pemerintah Amerika mengumumkan sanksi terhadap pejabat Rusia bulan lalu tetapi sejauh ini menunda tindakan untuk tiga hal lainnya.Tindakan tersebut menyusul peninjauan yang diperintahkan oleh Biden pada hari penuh pertamanya menjabat.
Biden telah lama membidik Rusia terkait empat hal, yakni dugaan campur tangan dalam pemilu Amerika, laporan pemberian hadiah Rusia kepada milisi Afghanistan untuk membunuh tentara AS, peretasan SolarWinds dan serangan racun terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny.
Tuduhan itu berulang kali ditolak oleh Rusia dan mengatakan bahwa ikut campur dalam pemilu AS, meracuni para pengkritiknya atau menawarkan untuk membayar hadiah atas pembunuhan pasukan Amerika di Afghanistan adalah hal yang tidak benar.
Dari penyampaian Sergei Lavrov Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan pekan lalu bahwa Rusia akan membalas setiap sanksi baru, yang dia anggap sebagai instrumen bodoh. Di luar masalah itu, AS dan Rusia juga sedang berseteru terkait pengerahan ribuan tentara Moskow di dekat perbatasan Ukraina. Washington siap membela Ukraina jika tentara Moskow melakukan agresi terhadap negara itu. (iu)
Rusia akan membalas setiap sanksi baru, yang dia anggap sebagai instrumen bodoh.
waduh dua raksasa tambrakan ngeri juga nih
AS makin smena mena sih sama negara lain. Main sanksi aja dia
AS itu polisi dunia wajar kalo sanksi negara lain yang bandel
waduh ada yang bilang AS polisi dunia ka[an diangkatnya
semuga tidak makin tegang bahaya untuk dunia
Damai itu indah bro jangan pada berantam
Semoga tensi antara AS dan Rusia menurun biar ga perang
main sanksi-sanksian aja, mending urus masyarakat yang masih terpapar Covid-19 biar negara bebas dari corona
main berantam aja abang berdua.
Semiga masing masing dapat menahan diri
Sabar bro damai itu indah
Semoga jangan ada perangkat, ya kalau mau uji panco aja
Semoga jangan ada perang
Ya kalau mau, adu panco aja
Negara2 yg jago Proganda …Strategi barunya ditunggu…