Laut China Selatan Semakin Membara Setelah Vietnam Nyatakan Siap Perang

16
313

Update.com| Situasi di Laut China Selatan semakin menegangkan setelah Vietnam menyatakan siap perang untuk mempertahankan wilayah yang diklaimnya di Laut China Selatan. Sikap pemerintah Vietnam mengemuka setelah China mengerahkan kapal-kapal bersenjata rudal dan Filipina mengerahkan pesawat militer.

Diketahui bahwa  kapal-kapal militer dan  penangkap ikan Beijing bergerak ke Kepulauan Spratly dan Manila mengirim pesawat pengintai untuk memantau, Hanoi menugaskan salah satu kapal perangnya melakukan latihan tempur di dekatnya.

Fregat anti-kapal selam modern Quang Trung dan helikopter on-board-nya unjuk kemampuan di depan banyak instalasi militer China. Vietnam juga mengklaim kepemilikan historis dari tempat penangkapan ikan strategis tersebut.

Kementerian Luar Negeri Vietnam  menyebutkan aktivitas kapal China melanggar kedaulatan Vietnam. Salah satu kapal cutters Coast Guard Hanoi ditambatkan di Whitsun Reef, memantau sekitar 220 gerombolan kapal  China yang aktif di sana.

Terpantau melalui siaran stasiun Vietnam Television yang menayangkan kesiapan tempur  Kepulauan Spratly berada pada tingkat tertinggi. Sementara itu, China telah mengerahkan beberapa kapal serangan cepat Type 022 ke wilayah tersebut.

beberapa waktu lalu,  satu kapal Angkatan Laut bersenjata rudal memaksa kapal carter Filipina yang membawa media menjauh dari daerah yang diperebutkan. Insiden itu mewakili eskalasi lain dalam militerisasi Kepulauan Spratly. Penggunaan kapal Angkatan Laut, sebagai lawan dari kapal cutters Coast Guard, mewakili kekuatan militer dan bukan kepolisian”sipil.

Vietnam dan China pernah berperang singkat pada 1979. Hanoi berhasil memukul mundur invasi ke utara Vietnam. Tetapi China berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan Paracel yang berada di antara kedua negara. Selanjutnya kapal-kapal dari kedua belah pihak secara teratur bentrok di seluruh Laut China Selatan sejak saat itu. Manila juga memiliki pengalaman ekspansi yang merayap di Beijing.

Sejak tahun 1994 China membangun bangunan di Mischief Reef. Empat tahun kemudian, ia mulai mengubah terumbu karang menjadi benteng terumbu buatan, lengkap dengan lapangan terbang, pelabuhan, dan sistem persenjataan.

Kehadiran terus-menerus milisi maritim China di daerah tersebut mengungkapkan niat mereka untuk menduduki lebih lanjut fitur di Laut Filipina Barat (Laut China Selatan),” kata Menteri Pertahanan Nasional Filipina Delfin Lorenzana.

Hanoi telah mulai meningkatkan pos-pos terdepannya di Kepulauan Spratly, membuatnya lebih tahan terhadap invasi atau blokade dan memperkuat pencegahan. Sebagian besar fasilitas Spratly Vietnam sudah memiliki revetment pertahanan udara dan bungker artilerinya.

Foto satelit terbaru mengungkapkan semua 10 pulau yang dikendalikannya menampilkan karya pertahanan baru. Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) telah mengamati perubahan drastis pada fasilitas di West Reef dan Pulau Sin Cowe. Seperti benteng China di dekatnya, West Reef adalah pulau buatan.

Dari laporan AMTI diketahui bahwa dalam dua tahun terakhir, West Reef telah melihat konstruksi baru yang signifikan, termasuk beberapa instalasi pertahanan pantai, gedung administrasi, bantalan beton dan bungker, dan struktur menara besar yang mungkin untuk komunikasi atau sinyal intelijen.

Disebutkan juga bahwa South China Sea Probing Initiative (SCSPI), kelompok think tank yang dikendalikan Partai Komunis China telah menerbitkan laporan yang menyerang pengerahan militer ke Spratley. (iu)

16 KOMENTAR

  1. Semangat Nasionalismenya mantap Vietnam..Indonesia juga punya TNI yg siap kapan pun menjaga Negara…tapi sayang utang ooh utang buat indonesia tdk bebas bergerak…Usir kapal saja harus Presiden ke lapangan….💆💆

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini