Isuterkini.com| Purbaya Yudhi Sadewa,Ketua Dewan Komisioner (LPS) menyampaikan pihaknya telah membayarkan hampir seluruh klaim penjaminan simpanan nasabah pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang tutup atau dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam penjelasannya terkait hal itu, ia mengatakan klaim penjaminan pinjaman nasabah yang telah dibayarkan kepada nasabah sebesar Rp 329,2 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 92,6 persen dari total simpanan bank gagal sebesar Rp 355,4 miliar.
“Hingga saat ini, LPS telah membayarkan klaim penjaminan kepada para nasabah bank gagal sebesar Rp. 329,2 miliar,” kata Purbaya dalam konferensi pers penetapan TBP di Gedung Pacific Century Place, SCBD, Jakarta, Selasa (30/01/24) kemarin.
Masih menurut Purbaya, dalam lima hari pertama sebagian besar klaim penjaminan pinjaman nasabah sudah terbayar. Pada tahun ini, 2024, Purbaya menjelaskan ada beberapa bank yang masih dalam proses pembayaran.
“Yang belum biasanya masih dalam pengecekan. Tahun 2024 ini ada beberapa bank diserahkan ke kami sedang dalam proses pembayaran,” tutur Purbaya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk menjaga masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir karena uang nasabah pasti akan terjamin.
“Kami tahu kalau kami terlambat sedikit saja mereka sudah ribut. Jangan-jangan penjaminnya tipu-tipu. Enggak, kami pastikan tidak seperti itu,” ujar Purbaya.
LPS memprediksi bahwa masih akan ada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut pada 2024 ini. Purbaya mengatakan, berkaca pada tren dalam 18 tahun terakhir, rata-rata ada 7 hingga 8 BPR yang tumbang per tahun.
“On average selama 18 tahun yang kita lihat itu ada 6 sampai 7 rata-rata BPR jatuh, bukan bank, tapi BPR. Di awal ada yang diserahkan ke LPS dan kami tangani dengan cepat dan smooth sehingga tidak ada keresahan di masyarakat. Yang penting adalah dana masyarakat diganti dengan cepat,” papar Purbaya.
Tren kebangkrutan beberapa BPR setiap tahun itu bukan dikarenakan memburuknya kondisi ekonomi melainkan maraknya praktik fraud. Sedangkan kondisi bank umum sendiri, hingga saat ini masih tercatat solid.
Diketahui sepanjang 2023, terdapat empat kasus bank bangkrut, yakni BPR Bagong Inti Marga, BPR Karya Remaja Indramayu, dan BPR Indotama UKM Sulawesi. Sementara pada 2024, sudah ada dua Bank yang bangkrut, yakni Koperasi BPR Wijaya Kusuma dan BPRS Mojo Artho. (it)
Perketat syarat pembukaan BPR Pak supaya ga bikin keuangan negara bocos
Mantaplah kalau emerintah melalui LPS bisa jamin tabungan nasabah bank
Ya LPS wajib bayarlah namanya juga lembaga penjamin simpanan
Enak loh suasana IKN kota baru masih fresh
Salah kome Mba
Terlalu semangat makanya salah komen
Aman dong kalau ada penjamin simpanan di bank
Keren juga ya, baru tahu saya kalau ada yang jamin simpanan
Kalau boleh tau berapa besar sih simpanan yang dijamin LPS
Kalau ga salah info sekitar 1 milyad
Ga ngerti saya
Rp.329,2 Miliar bukan uang sedikit bro
Sek=moga aja ekonomi kita makin baik sehingga ga ada BPR yang tutup
Rp.329,2 Miliar kalau buat papeda satu Jakarta Lengket semua
yang Galbay Pinjol di tangung juga ya sama LPS?