‘Moon Sniper’ Pesawat Antariksa Pendarat Bulan Milik Jepang Bangkit Dari Hibernasi

5
436
'Moon Sniper' Pesawat Antariksa Jepang Secara Ajaib Terbangun Dari Hibernasinya Dan Kembali Mengirimkan Gambar-Gambar Baru Ke Bumi

 

Isuterkini.com|  Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) atau yang dikenal dengan sebutan ‘Moon Sniper’  pesawat antariksa Jepang secara ajaib terbangun dari hibernasinya dan kembali mengirimkan gambar-gambar baru bulan ke bumi.

“Moon Sniper” memang sempat mengalami kebuntuan setelah pesawat antariksa itu tidak aktif hampir sepanjang bulan Februari. Dari penjelasan yang  disampaikan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Prestasi ini tidak terduga mengingat pendarat bulan tersebut tidak dirancang untuk bertahan dari suhu ekstrem di Bulan.

Diketahui bahwa robot antariksa milik Jepang itu  diluncurkan pada  19 Januari 2024, menjadikan Jepang sebagai negara ketiga di abad ini  dan menjadi yang  kelima secara keseluruhan  yang mendarat di bulan. Saat turun, wahana tersebut mengalami anomali dan mendarat dengan posisi jungkir balik. Artinya, panel suryanya menghadap ke barat bukannya tegak.

Berita Menarik : Roket Luar Angkasa H3 Milik Mitsubishi Perusahaan Teknologi Asal Jepang Berhasil Di Luncurkan

Alhasil wahan tersebut tidak bisa menerima sinar matahari yang vital untuk menghasilkan tenaga. Setelah hanya beberapa jam beroperasi dengan daya baterai terbatas, pendarat tersebut mengirimkan gambar mosaik dari lokasi pendaratannya sebelum mati.

JAXA berharap cahaya dapat mencapai sel surya pesawat ruang angkasa saat sudut matahari di Bulan bergeser, memungkinkan kendaraan untuk bangun kembali. ‘Moon Sniper’, dinamakan seperti itu karena teknologi presisi yang memungkinkannya mendarat hanya 55 meter dari targetnya, bangun 10 hari kemudian dan mulai mengambil gambar baru.

Dikabarkan bahwa komunikasi dihentikan setelah beberapa saat, karena saat itu masih tengah hari di bulan dan suhu peralatan komunikasi sangat tinggi. JAXA menambahkan, persiapan sedang dilakukan untuk melanjutkan pengoperasian ketika suhu instrumen sudah cukup dingin.

Pada malam hari, suhu  bulan turun hingga minus 208 derajat Fahrenheit (minus 133 derajat Celcius). Pemandangan terakhir Bulan dari sudut pandang pendarat sebelum malam bulan dibagikan di media sosial pada tanggal 1 Februari setelah tim misi mengirim perintah ke Moon Sniper dan mengkonfirmasi status tidak aktifnya.

Berita Menarik : Molekul Air Terdeteksi Di Permukaan Asteroid, Buka Tabir Distribusi Air Di Tata Surya

Disampaikan juga bahwa pesawat antariksa tersebut tidak dirancang untuk menahan suhu ekstrem, Meskipun demikian tim mencoba untuk menjalin kembali komunikasi dengan pendarat pada pertengahan Februari.

Tim misi SLIM terus mencoba untuk mengirim perintah ke ‘Moon Sniper’ dan menerima tanggapan. JAXA akhirnya membenarkan bahwa pesawat tersebut telah berhasil melalui malam bulan dan mempertahankan kemampuan komunikasi.

Prestasi ini merupakan kemenangan bagi program luar angkasa Jepang setelah serangkaian kegagalan baru-baru ini, menjadikan negara tersebut sebagai negara kelima yang mencapai ‘pendaratan lunak’ di Bulan, setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, Tiongkok, dan India. (it/yml)

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini