Isuterkini.com | Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dijadwalkan dimulai pada (02/01/25). Selama beberapa bulan terakhir, program ini telah melalui berbagai tahap uji coba untuk memastikan format pelaksanaan yang tepat dan efisien. Dalam tahap uji coba tersebut, pemerintah menemukan metode terbaik untuk menjalankan program ini, mencakup aspek penyediaan bahan baku, pengelolaan operasional unit pelayanan, pengiriman makanan ke sekolah, serta pengelolaan limbah.
Proses persiapan program ini mencakup berbagai sektor, mulai dari pengadaan bahan makanan hingga pengoperasian unit-unit pelayanan yang mendukung distribusi makanan. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis, sekaligus mengurangi kesenjangan gizi di kalangan mereka.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu prioritas utama bagi Presiden Prabowo Subianto, yang berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup anak-anak dan generasi muda di Indonesia. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang sehat dan unggul, siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Hariqo Satria Wibawa, selaku Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud perhatian Presiden terhadap pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, dengan harapan agar mereka menjadi generasi yang siap berkompetisi di masa depan.
Di samping itu, program ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045, dengan melibatkan anak-anak sebagai generasi yang sehat dan produktif. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Ayu Pertiwi, menjelaskan mengenai operasional unit pelayanan yang telah beroperasi hampir sepanjang waktu setiap hari.
Pengiriman pertama dilakukan pada pukul 09.00 WIB untuk siswa TK dan SD kelas 1 hingga 3, kemudian dilanjutkan untuk siswa kelas 4 hingga 6, SMP, dan SMA pada pukul 10.30 WIB. Setelah makan siang, petugas kembali mengambil piring kotor dan melakukan pencucian hingga malam hari. Setiap hari, unit ini menyediakan makanan untuk lebih dari 3.000 siswa.
Ayu juga menambahkan bahwa di Unit Pelayanan Tanah Sareal, terdapat 51 pegawai yang memiliki berbagai tugas penting dalam menjalankan operasional. Pegawai ini termasuk juru masak, pengolah makanan, pengemas, hingga petugas kebersihan dan distribusi.
Menariknya, sebagian besar pegawai di unit ini adalah warga lokal, yang memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Unit Pelayanan Tanah Sareal sendiri mulai beroperasi pada (18/11/24) dan dibangun di atas lahan yang cukup luas, dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Fasilitas ini mencakup ruang untuk pembersihan bahan baku, ruang dapur, pengemasan, distribusi, serta ruang untuk pegawai. Semua orang yang memasuki unit harus memenuhi standar kebersihan yang ketat, seperti menggunakan alas kaki khusus, masker, dan penutup kepala.
Ayu menekankan bahwa unit ini telah siap mendukung kelancaran Program Makan Bergizi Gratis dengan memastikan setiap makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan gizi siswa berdasarkan jenjang pendidikan.
Program ini akan dipantau secara ketat oleh ahli gizi untuk memastikan kualitas dan porsi makanan sesuai standar yang ditetapkan. Dengan persiapan yang matang dan fasilitas yang memadai, Ayu optimis program ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi seluruh anak-anak di Indonesia. (it)