Kamis, Desember 5, 2024
BerandaEkonomi & FinansialRupiah Anjlok Di Posisi Rp 16.280/Dolar AS Akibat Adanya Ketegangan Iran Dan...

Rupiah Anjlok Di Posisi Rp 16.280/Dolar AS Akibat Adanya Ketegangan Iran Dan Israel

 

Isuterkini.com|  Mata uang Rupiah kembali anjlok dan  berada di Rp16.280 per dolar AS atau melemah 0,65%.hari ini Jumat (19/04/24).Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,28% pada Kamis (18/04/24) kemarin.

Jatuhnya nilai tukar Rupiah disebabkan oleh  meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta ekspektasi pasar yang mulai pudar akan pemangkasan suku bunga bank sentral The Federal Reserve (The Fed).Hal ini diperparah setelah  pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi Israel telah meluncurkan serangan ke Iran. Pemerintah Negeri Paman Sam telah diberi tahu sebelumnya.

Diberitakan oleh Guardian yang mengutip pejabat tersebut, Israel telah memperingatkan pemerintahan Joe Biden pada Kamis (18/04/24) akan nada serangan dalam kurun waktu 24-48 jam mendatang. Tak ketinggalan CNN International, Israel meyakinkan rekan-rekan mereka di AS bahwa fasilitas nuklir Iran tidak akan menjadi sasaran.

Sementara itu, media pemerintah Iran hanya mengonfirmasi bahwa pertahanan udara melepaskan tembakan ke drone di provinsi Isfahan, dan menjatuhkannya. Ada juga laporan Iran mengenai pertahanan udara yang telah aktif di sekitar Tabriz.

BACA JUGA : Calon Presiden AS Sebut Cryptocurrency Jalan Keluar Dari Kecanduan Terhadap Federal Reserve

BACA JUGA : Otoritas Jasa Keuangan Ungkap Alasan Pangkas Sejumlah Bank Perkreditan Rakyat

Berdasarkan penyampaian  seorang pejabat AS mengatakan kepada ABC News,CBS News, dan CNN bahwa Israel telah meluncurkan serangan balasan ke Iran. Adapun hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung dari pihak Iran maupun Israel.

“kami tidak punya komentar untuk saat ini,”kata militer Israel kepada Associated Press dan AFP

Faktor lain yang mempengaruhi pelemahan Rupiah karena ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS melemah. Sebagai informasi, karena saat ini ekspektasi pelaku pasar perihal pemangkasan suku bunga mulai bergeser.

Pergeseran ini terjadi karena data-data menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam masih kuat. Chairman The Fed Jerome Powell pada Selasa mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%. Saat ini Inflasi AS melonjak 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024, dibandingkan 3,2% pada Februari 2024. (it)

 

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru