Pada Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB Jokowi Bicara Bansos Rp 412 T Selama Pandemi

13
208

Update.com| Presiden Joko Widodo (Jokowi) didapuk menjadi pembicara dalam Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Selasa (13/07/2021) petang kemarin. Melalui forum tersebut Jokowi menyampaikan empat pandangannya terkait isu sosial dan ekonomi global, khususnya aspek-aspek yang terdampak pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu  Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jokowi menyampaikan jumlah bantuan sosial yang telah digelontorkan RI sebesar US$ 28,5 miliar setara Rp 412 triliun (kurs Rp 14.463). Hal itu disampaikan saat Jokowi memberikan pandangannya mengenai Sustainable Development Goals (SDGs).

“Di Indonesia kami telah alokasikan US$ 28,5 miliar untuk bantuan sosial, tidak kurang dari 9,8 juta unit usaha mikro telah menerima bantuan keberlanjutan usaha,” kata Jokowi seperti hari ini, dikutip Rabu (14/07/2021).

Lebih lanjut  Jokowi mengatakan  saat ini di tengah melambatnya ekonomi karena pandemi, pemerintah harus meningkatkan bantuan untuk masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi.

“Kita harus meningkatkan perhatian dan bantuan kepada kelompok rentan akibat melambatnya perekonomian semua lapisan masyarakat terdampak pandemi terutama kelompok rentan,” ucap Jokowi.

Masih menurut Presiden Jokowi, target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) pada 2030 menjadi lebih sulit dicapai. Untuk itu bantuan sosial menurutnya bisa membantu memulihkan ekonomi negara. Selain itu, Jokowi menekankan agar akses vaksin harus dijamin lebih aman dan adil.

“Pendanaan vaksin multilateral, peningkatan produksi vaksin global termasuk melalui TRIPS Waiver, penguatan global supply chain vaksin termasuk menghilangkan hambatan ekspor dan hambatan bahan baku vaksin, dan peningkatan diversifikasi dan volume produksi vaksin termasuk di negara berkembang,” Papar Jokowi.

Presiden Jokowi menekankan agar akses yang adil dan merata terhadap vaksin harus dijamin. Namun, hingga saat ini kesenjangan akses vaksin masih sangat lebar. Untuk itu, Indonesia mendorong agar kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara segera direalisasikan, termasuk melalui mekanisme berbagi dosis lewat Covax Facilities.

Ia juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak surut meski di tengah pandemi. Karena itu ujar Jkowi, VNR Indonesia diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia untuk pemulihan bersama yang lebih kuat agar dunia dapat meraih masa depan yang jauh lebih baik.

Dari penjelasan Presiden Jokowi diketahui  255 juta orang di dunia kehilangan pekerjaan, 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan, dan 83-132 juta orang terancam kelaparan dan mengalami malnutrisi. Dalam situasi sulit seperti ini, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kerja sama dan solidaritas antarnegara harus terus diperkuat dan inovasi harus ditingkatkan.

Presiden Jokowi menilai bahwa ekonomi dunia harus pulih secara bersama-sama. Beberapa negara di dunia telah mencatat pertumbuhan positif, namun hal itu hanya akan bermanfaat jika terjadi secara bersamaan. Menurutnya, roda perekonomian dunia harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa kemitraan global harus diperkuat. Dalam situasi saat ini, komitmen kemitraan harus dipertebal. Prinsip no one left behind harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Presiden Jokowi juga mendorong agar semua negara berkomitmen untuk menghindari me first policy.

Mengakhiri pandangannya, Presiden Jokowi tegaskan bahwa komitmen Indonesia terhadap SDGs tidak surut meski di tengah pandemi. Pada forum tersebut, Indonesia juga kembali menyampaikan Voluntary National Review (VNR) yang ketiga atas capaian SDGs. (iu)

13 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini