Para Ahli Tegaskan Wajib Pakai Masker Karena Varian Delta Plus Menurunkan Efektivitas Vaksin

16
200

Update.com| Mustasi Varian baru Covid-19 terus bermunculan beberapa saat lalu,  Organisasi Kesehata Dunia (WHO) telah mendeteksi muncul varian Delta atau B.1.617.2 di India, kini sudah ada turunannya yang disebut “Delta Plus” atau AY.1. Varian ini diklaim lebih mudah menular dan menurunkan efektivitas vaksin .

Merunut awal munculnya,  dilaporkan Delta Plus pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian ini disebut 40-50 persen lebih menular daripada varian Alfa yang pertama kali dilaporkan di Inggris. Delta Plus adalah mutasi virus corona dari strain B.1.617.2 yang lebih agresif. Strain inilah yang mendorong gelombang kedua infeksi Covid-19 di India.

Yang membedakan dengan varian delta biasa, karakteristik varian ini adalah adanya mutasi K417N pada protein spike virus SARS-CoV 2, virus penyebab infeksi corona. Protein spike-lah yang membantu virus masuk dan menginfeksi sel manusia.

Namun sampai saat ini,  belum ada bukti pasti soal seberapa parah infeksi yang disebabkan oleh varian Delta Plus. Namun, karena adanya mutasi K417N, varian baru ini disebut lebih kebal terhadap vaksin dan terapi obat.

Dari penjelasan  PHE, sejauh ini ada 63 genom B.1.617.2 dengan mutasi K417N yang telah diidentifikasi. Enam di antaranya berasal dari India. Sementara itu, ada 36 kasus Delta Plus yang dikonfirmasi di Inggris. Angka tersebut menyumbang sekitar 6 persen kasus di AS.

Dua kasus di Inggris ditemukan lebih dari 14 hari setelah program vaksinasi dosis kedua, Varian baru tersebut dinamakan Delta Plus. Varian ini hanya sedikit berbeda dari varian Delta yang lebih menular dan diperkirakan menyebabkan lebih banyak rawat inap daripada jenis sebelumnya.

Dikabarkan bahwa vaksin yang ada efektif melawan Delta, tetapi hanya jika orang telah divaksinasi sepenuhnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak warga dunia yang divaksinasi penuh untuk terus memakai masker.

Gejala varian Delta Plus yang telah terlihat beberapa di antaranya yakni batuk kering, kelelahan, atau demam pada umumnya. Gejala parah dari varian ini mungkin termasuk sesak napas, sesak napas, atau sakit perut.

Bukan hanya gejala umum seperti yang disebutkan, banyak gejala lain dari varian delta, seperti ruam kulit, perubahan warna jari kaki, sakit tenggorokan, sesak napas, serta kehilangan penciuman, diare, sakit kepala, atau pilek, dan lainnya.

Penyebaran virus ini adalah infeksi karena virus ini menyebar secara selektif atau dekat satu sama lain dan masuk ke tubuh kita melalui pernapasan. Sejauh ini, belum ada informasi jelas yang diterima tentang dari mana virus ini berasal dan bagaimana asalnya.

Beberapa negara  sudah melaporkan keberadaan kasus Delta Plus, antara lain, 1 kasus di Kanada, Jerman dan Rusia; 2 kasus di Nepal; 4 dari Swiss; 9 dari Polandia; 12 dari Portugal; 13 dari Jepang; serta 14 dari Amerika Serikat.

Karena itu, guna menekan penularan maka jika kita keluar rumah dan bertemu orang atau menyentuh benda apapun yang mungkin mengandung virus, maka sangat wajib untuk memperketat dan disiplin melakukan protocol kesehatan. (iu)

16 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini