Kamis, Mei 2, 2024
spot_img
BerandaDaerahIyan Budiaman Sampaikan Soal Penguatan Spiritual, Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Budaya

Iyan Budiaman Sampaikan Soal Penguatan Spiritual, Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Budaya

 

Isuterkini.com|  Iyan Budiaman Rana Senjaya, SE.MM, seorang pemerhati dan tokoh masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang digadang-gadang akan maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, menegaskan pentingnya penguatan kepribadian warga masyarakat Bandung Barat dalam rangka menghasilkan insan pembangunan yang berkarakter, kuat dan berethos kerja tinggi.

Salah satu unsur penting adalah Penguatan spiritualitas mengingat  masyarakat Kabupaten Bandung Barat merupakan masyarakat religius karena lebih dari 97 persen masayarakat merupakan penganut agama  Islam yang taat.

“Masyarakat kabupaten Bandung Barat merupakan penganut agama Islam yang taat dengan persentasi mencapai lebih dari 97 persen. Karena itu perlu adanya penguatan dibidang spiritual sebagai unsur utama dalam penguatan pembangunan yang berkarakter dan berkepribadian,” kata Pria yang akrab dipanggil Kang Iyan dalam sebuah wawancara bersama Isuterkini.com, hari ini, Jumat (19/04/24).

Penguatan spiritual dapat dilakukan melalui partisipasi berbagai oraganisasi keagamaan yang ada di kabupaten Bandung Barat dengan melibatkan para tokoh agama, Alim Ulama, para Kyai dan para Ustadz. Sinergi antara Ulama dan Umara menjadi penting dalam rangka menghasilkan kader pembangunan yang beriman taqwa, berbudi perketi luhur dan yang sadar akan perannya sebagai hamba Allah SWT yang diutus untuk mewujudkan Rahmatan Lil Alamin.

Kerja sama itu dapat dilakukan melalui regulasi yang memberikan dukungan penuh kepada para tokoh agama melalui pemberian insentif yang memadai sehingga memudahkan mereka dalam melakukan misi mulia dalam meningkatkan spiritualitas masyarakat Bandung Barat.

BACA JUGA : Ilmuan Ungkap Otak Manusia Masih Aktif Dan Terkoordinasi Setelah Transisi Menuju Kematian

Hal lain yang menjadi penunjang dalam membentuk kepribadian yang kuat bagi warga Bandung Barat adalah peningkatan kesehatan masyarakat melalui penyediaan infrastruktur kesehatan dan tenaga kesehatan  yang memadai guna mewujudkan pemenuhan hak dasar masyarakat dibidang kesehatan.

Salah satu cara untuk menghasilkan manusia yang berkualitas adalah memberikan perhatian berupa subsidi ibu hamil dan ibu melahirkan melalui bantuan langsung pemerintah dengan memberikan asupan gisi gratis kepada ibu hamil dan menggratiskan biaya melahirkan.

Selain itu, diperlukan pemberdayaan infrastruktur primer kesehatan dengan menghadirkan balai kesehatan masyarakat (balkesmas) setidaknya satu Balkesmas dalam satu rukun warga (RW) disetiap desa/kelurahan di kabupaten Bandung Barat.

Perlu diingat bahwa hak kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagaimana tertuang dalam dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28H. Di dalam kontitusi kita pasal 28 H no. 3 menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

Secara internasional, hak kesehatan bagi masyarakat juga tertuang dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) pasal 25 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan, kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya.

BACA JUGA : Visi Iyan Budiaman Bakal Calon Bupati Bandung Barat Di Bidang Pengembangan SDM

Masyarakat bandung barat adalah masyarakat yang menjunjung tinggi unsur budaya lokal. Tradisi dan sumber pengetahuan lokal yang sangat kaya dan hidup menjadi dasar yang kuat untuk membantu melaksanakan rencana pembangunan di Bandung Barat.

Sebagai contoh,  Budaya Bandung Barat bersumber pada budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (soméah hadé ka sémah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua.

Untuk diketahui bahwa filosofi Sunda “Soméah Hadé ka Sémah” yang berarti ramah kepada tamu. Dalam pengertian yang lebih luas, makna filosofi tersebut adalah berbuat baik, ramah, dan sopan kepada setiap orang.

Dengan filosofi tersebut, akan sangat membantu dalam menghindari terjadinya konflik agar tidak ada pihak yang tersakiti sehingga masalah yang kemungkinan timbul dapat diminimalisir atau bahkan dihindarkan. Filosofi ini juga mengajarkan pentingnya menjaga etika dalam berinteraksi.

Melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat yang membentuk manusia menjadi sangat individual dan egosentrik, maka  penerapan filosofi ini dapat menjadi pegangan dalam beradaptasi menuju era yang sering disebut The age of digitalization movement (masa pergerakan digital yang massif) yang menguasai umat manusia saat ini. (it)

 

18 KOMENTAR

  1. Ulasan Kang Iyan sangat luar biasa, hormat Kang Iyan kalau ini bisa dikerjakan oleh para pemimpin kan maju Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -